Hening menyelimuti perjalanan menuju tempat pertandingan. Setelah kejadian yang nyaris membuat Bastian menjadi seorang p*****l, interaksi keduanya terasa canggung. Bahkan, debaran jantung dua insan yang usianya terpaut empat belas tahun itu belum kembali normal. Masih sama kencang seperti tiga puluh menit yang lalu. Wajar untuk Belva yang memiliki trauma dan belum pernah menjalin hubungan khusus dengan lawan jenis. Namun, sangat tidak wajar untuk Bastian yang sudah malang melintang di dunia percintaan. Bahkan, pria itu saja tidak lagi ingat dengan nama maupun rupa dari wanita-wanita yang pernah menghangatkan ranjangnya. Gugup dan kurang nyaman membuat gadis berpakaian kasual itu hanya bisa memandang lurus ke depan. Tubuhnya terasa kaku, sekadar memutar kepala ke samping pun sulit. Tangan