Akira mengetuk pintu kamar Alexander, berniat memberikan salep krim luka bakar pada tangan Rose yang terkena siraman air panas. “Ada apa, Ra?” tanya Alexander, hanya mengintip setengah wajahnya pada celah pintu yang terbuka. “Rose mana, Mas?” Alexander membuka pintu, lalu Akira menerobos masuk dan menghampiri Rose yang menyusun barang-barang keluar dari tas. Wanita ini meski sudah memberikan pengawasan sang putra pada pengasuh, dia tetaplah ibu yang harus menjaga setiap kebutuhannya. “Kenapa, Ra?” tanya Rose. “Ke sini, sebentar!” Akira menarik lengan Rose, membawanya duduk ke sofa agar dia mudah mengoleskan bekas luka air panas di tangan istri Alexander itu. “Nggak perlu segitunya, Ra, udah agak dingin, kok,” tolak Rose. Akira tetap bersikeras menahannya. Jelas luka itu tampak meme