Akira mengabaikan panggilan Rose, lalu kembali fokus pada suaminya ini. Samantha kembali menatap langit, memendarkan binar sendu dengan ulas senyum tipis. "Kamu tau sesuatu, Ra?" Samantha mulai mengurai kata. "Papaku bilang, dia nggak pernah berharap aku lahir ke dunia ini." Hati Akira berdenyut mendengar urai sedih suaminya itu. Tak bisa dibayangkan rasa sakit Samantha saat mengetahui orangtua yang seharusnya bahagia menyambut kelahirannya, justru menyesalinya berada di dunia ini. "Papa bilang, harusnya mamaku nggak memutuskan melahirkanku, dengan begitu, kesempatan hidupnya akan lebih besar." Samantha menunduk dalam. Memutuskan tinggal beberapa hari di rumah sakit adalah jalannya untuk menenangkan pikiran. Akira mengusap pundak Samantha, memberikan penghiburan pada sang suami. "Aku