Amira dikejutkan dengan suara ketukan pintu yang berulang-ulang, dan terkesan begitu kasar. Saat membukanya, Amira dikagetkan dengan keberadaan sang paman. Yang tersenyum penuh makna padanya. "Dari tadi ditungguin kok malah baru dibuka. Panas tahu di luar sini." Padahal di halaman rumah Amira, terdapat pohon rindang. "Mau apa ke sini?" "Gak sopan banget kamu. Ya mau minta duit lah." "Kan udah dulu dikasih sama Mas Dharma." "Manggilnya udah Mas ya? Berarti udah deket dong. Minggir!" Asep mendorong tahu Amira hingga dia menyingkir dari ambang pintu. Tanpa tahu malu, pria tua itu melangkah masuk ke dalam rumah. Menatap ke sekitar sambil tertawa. "Rumah kamu bagus juga. Paman mau dong dikasih rumah kayak gini. Bilang sama suami kamu ya, sepupu kamu itu sekarang udah mau masuk kuliah. Bel