Pemanis, pelindung.

1920 Words

“Shhhhh…. Akhhh… Mas.” jujur saja, Amira merasa pening dengan apa yang sedang dilakukan Dharma saat ini. “Mas ih udah….,” rengeknya. “Mau bobo.” “Bohong ah, ininya masih kedut kedut gini, Dek.” “Hiks.., hmhhhhh…” Amira memejamkan matanya dan menoleh ke belakang di mana sang suami sedang asyik menghentakan pinggulnya. Dalam posisi miring: sponning. Dimana Amira tidur miring, dan Dharma menusuknya dari belakang sambil memeluknya. “Lebih cepet, Mas…. shhh…” “Siapa yang katanya tadi mau udah?” “Hiks…” amira semakin menangis saat Dharma menghentakan pinggulnya kuat. nikmat sekali. “Jawab, mau udah atau lanjut? “Lanjut… hiks… cepetan… gak tahan…” “Nakal kamu, Dek. Jangan diketatin dong, Sayang.. akhhh…” “Mas nusuknya…. Hiks… jangan dalem… kasian dede.” Dharma terkekeh dan mengelus per

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD