# Mahendra kembali ke toko roti untuk menurunkan Arruna setelah mengantar Gi ke sekolah. “Aku akan turun lebih dulu, terima kasih tumpangannya..” Ucap Syeni sambil melangkah pergi meninggalkan Arruna dan Mahendra di mobil. Mahendra menatap Arruna. “Kapan saja kau siap untuk kembali ke rumah, hubungi aku.” Ucap Mahendra. Arruna mengangkat wajahnya dan membalas tatapan Mahendra. “Aku juga ingin pulang….tapi….” Arruna kembali diam. Ia sendiri tidak bisa menjelaskan kenapa ada terselip keraguan dalam hatinya untuk pulang. Ia tidak paham perasaan apa itu dan mengapa ia merasa seperti itu. Mahendra meraih jemari Arruna. “Disana adalah rumahmu. Kau akan bisa kembali kemari untuk mengunjungi Mama dan Syeni kapanpun kau mau atau….Mama dan Syeni bisa menginap di rumah kita selama beberapa w