# “Skak matt….” Arruna tertawa gembira . Ini adalah kesekian kalinya ia menang dari ayah mertuanya. Ajie Darmawangsa menarik napas panjang. Puteranya dan putera angkatnya tidak pernah menang darinya tapi ia malah dikalahkan oleh anak menantunya sendiri. “Sekali lagi, kali ini Papa pasti menang,” ucap Ajie Darmawangsa sambil kembali menyusun bidak catur ke tempatnya semula. Arruna meneguk kopinya dan kemudian menggeleng pelan. “Tidak, aku bosan. Seharusnya Papa memainkan permainan seperti ini dengan menantu laki-laki atau anak laki-laki Papa, bukan denganku. Aku perempuan.” Arruna mengingatkan. “Bagaimana mungkin kau membawa-bawa gender disaat seperti ini sementara kau sangat pintar memainkan permainan ini. Bagaimana kau bisa bosan? Kau sangat bagus bermain catur,” ucap Ajie Darmawang