Asal Kau Bahagia

1133 Words

Di vila, Selena sedang berdiri menghadap ke arah jendela besar yang mengarah ke kebun samping. Dia hanya sendiri, kedua pasang sahabatnya meninggalkan dia seorang diri. Gadis itu melipat kedua tangannya untuk meminimalisir rasa dingin yang menyerang. Sesekali semilir angin membuat rambut indah Selena berkibar. Beberapa menit yang lalu dia baru saja menghubungi Vino, tetapi lelaki itu mengabaikannya. Berkali-kali mengulang panggilan, tetap saja Vino tidak merespon. Selena bukan tidak pernah merasa curiga, dia merasakan perubahan besar terjadi pada sikap Vino belakangan ini. Lelaki itu bukan seperti Vino yang dia kenal. "Tuan Putri, tidak baik melamun seorang diri." Suara Davin mengejutkan Selena, gadis itu menoleh ke arah Davin yang berjalan mendekat, berusaha menyejajarkan dirinya. "A

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD