Di rumah keluarga Burhan. Raka sedang menikmati makan siang di ruang makan seorang diri. Suasana rumah sangat sunyi. Maklum, hanya ada dia dan ibunya. Burhan berada di kantor, sementara Selena masih berada di puncak bersama Davin dan teman-temannya. Davin memandangi kursi-kursi kosong yang ada di hadapannya. Dia bisa melihat bayangan Selena kecil dan kedua orang tuanya duduk di sana. Sudah bertahun-tahun kebiasaan makan bersama itu tidak ada lagi. Jangankan untuk makan bersama, sekedar bertegur sapa saja jarang. Raka merindukan masa-masa itu. Entah kapan semuanya bisa kembali seperti dulu. Rumah yang hangat dan selalu dia rindukan, kini suram. Untuk sekedar pulang saja, Raka seperti kehilangan minat. Dia tidak pernah membayangkan situasi rumahnya yang harmonis berubah menjadi seperti s