“Theo,” ucap Penelope, saat mereka kembali duduk berdua di meja utama ruang minum teh. “Aku benar-benar tidak mengenal seorang bernama Theo, padahal aku tahu banyak orang,” gumam Penelope, seorang penggosip ulung. Harriet mengerutkan alisnya. “Aku tidak tahu seseorang bernama Theo…” lalu ia berhenti bicara. “Ah, sepertinya aku tahu seseorang bernama Theo.” Kata-kata Harriet kembali membuat semua orang di ruangan melirik padanya. Sementara Penelope sendiri hampir melompat ke arahnya dan berteriak riang. “Kau berselingkuh?!” karena terlalu antusias ia melanggar peraturan anonimitas tempat ini dan membuat Harriet menjentikkan jarinya pada pelipisnya. “Ouch!” “Sepertinya aku tahu apa yang terjadi sekarang,” gumam Harriet pelan. “Kira-kira…” Penelope berdeham dan mengerjap pada Harriet. “Ja