Lian tak mengira suasana di dalam gedung panti ini akan sangat menyenangkan. Makanan yang disajikan oleh Bu Sisil sangat lezat, melebihi masakan koki di restoran terkenal sekalipun. Vanesha dan Bu Sisil saling melempar pandang sambil sesekali tersenyum puas melihat Lian yang biasanya pemilih terlihat lahap menyantap masakan sayur sop sederhana dan menu tahu tempe goreng. Entah bumbu apa yang membuat sayur sop itu istimewa. Lian sendiri tak yakin, yang pasti ia sudah menghabiskan piring kedua, sebelum ia merasa malu karena Vanesha dan Bu Sisil melirik ke arahnya. “Ada yang salah?” Lian bertanya dengan polosnya, sehingga baik bu Sisil dan Vanesha hanya tertawa mendengarnya. “Tidak, kok pak! Kami hanya kaget saja lihat bapak makan kayak belum makan seharian!” “Harus kuakui, sayur ini sang