Bab 14 - POV Daffa Uhuk Uhuk Uhuk! Istriku segera memberikan segelas air bening yang memang disediakannya. Aku sampai tersedak mendengar pertanyaannya. Kebingungan seketika menyeruak, entah harus kujelaskan seperti apa. Aku tidak mau dia terganggu dengan pikiran yang bukan-bukan jika aku menceritakan kejadian sebenarnya. Wanita manapun pasti tidak akan menerima jika suaminya dicium wanita lain. Terlebih itu adik ipar sendiri. Aku sendiri masih kaget atas serangan mendadak dari Zeva yang menabrak logika. Sepulang kerja, biasanya Ziana selalu ada dan berdiri dengan senyuman menyambut kedatanganku. Namun tadi sempat kaget juga, ketika ternyata Zeva yang membukakan pintu. Dia, wanita yang kisahnya sudah kukubur dalam-dalam. Kutinggalkan dalam lembar masa lalu dan tak ingin kuingat lagi.