BAB 5 "Zi, kita ngontrak di tempat seperti ini gak apa 'kan, ya?” Mas Daffa menatapku, ketika kami baru saja tiba di sebuah komplek kontrakan petakan. Aku mengangguk, meskipun aku berasal dari keluarga berada aku sudah terbiasa hidup mandiri. Kami berbenah, menata tempat yang alakadarnya. Sebuah romansa yang berbeda hadir. Ada kehangatan yang intim. Ada kedamaian dan ketenangan. Tubuh ini kusandarkan pada dinding kontrakan. Cukup lelah meski hanya membereskan sedikit perabotan. Beruntung Mas Daffa mendapatkan kontrakan yang ada fasilitasnya, karena kami sama sekali tidak membawa apa-apa. hanya dua tas besar berisi pakaian saja. Mas Daffa merebahkan kepalanya di pangkuanku. Matanya lekat menatap wajahku. Aku mengusap pucuk kepalanya seraya bersyukur dalam d**a punya suami sebaik ini. Dia