Warning Trigger : Kamu harus dewasa bila ingin membuka bab ini.
Bintang menatap Rose dengan sinar mata mengejek, menunggu jawaban Rose atas pertanyaannya. Dalam otaknya dia pasti berpikir, Rose hanya akan tertunduk malu dan tak berani menjawab pertanyaanya tentang malam pertama antara dia dengan Rain, apalagi Bintang menambahkan pertanyaan yang cukup membuat telinga memerah, bertanya apakah Rain salah lubang. Tapi perkiraan Bintang salah total. Dengan wajah tenangnya, Rose tersenyum manis dan berkata
“ Malam pertama kami sangat sukses Om. Rain membuatku menjeritkan namanya kencang. Dia nggak pernah salah menempatkan diri dan selalu bertanya, apakah aku menikmatinya, kalau belum dia akan merubah posisi sampai perutku terasa menggelitik dan itu dilakukannya dengan lama, penuh kekuatan tan
