Hadapi Masalah Bukan Lari Darinya

1915 Words
Setengah jam kemudian, Rose memasuki kamar 567 dan berteriak dengan keras melihat adiknya hendak membalikkan tubuh pria gemuk yang tubuh polosnya telah ditutupi selimut warna putih. “ Jangan balikkan. Kita tidak boleh mengubah letak dan posisi korban sampai pihak kepolisian tiba.” “ Jangan panggil pihak kepolisian Kak. Tolong aku…” Ratap Mira “ Ini masalah besar Mira, ada yang meninggal. Nggak mungkin kita tidak panggil pihak kepolisian. Kalau sekarang kita melapor, kita bisa bilang kamu korban.” Kataku. “ Apakah Mira tidak akan dijebloskan ke penjara Kak?” Tanya Crysant. “ Kita atur supaya Mira adalah korban dari si Om ini.” Kata Rose tenang. “ Lalu aku dan kakak mengapa bisa ke sini?” Tanya Crysant. “ Kita bilang, karena binggung , Mira menelepon kita untuk minta bantuan.” Kata Rose berjalan ke arah si lelaki ini dan bertanya “ Sejak kapan kamu jadi sugar baby bapak ini? Di mana kamu mengenalnya?” “ Setengah tahun lalu Kak, Saat kami magang di kantor daddyku. Aku sedang menyusun file saat daddyku memelukku , lalu dia menciumku dan menawariku uang 15 juta kalau aku mau menyerahkan keperawananku padanya. Saat itu aku butuh uang Kak, untuk biaya operasi batu empedu ibuku dan aku pikir apa salahnya, kalau keperawananku bisa dihargai dengan uang untuk menyembuhkan ibuku dan Rupanya daddy puas dengan aku dan kami melanjuti hubungan ini sampai sekarang.” Kata Mira dengan suara bergetar. “ Daddymu ini…. Daddymu ini… Oh No.. Jangan bilang kalau daddymu adalah Guntur Arsen Berlian?” Jerit Rose, mencoba mengintip wajah si Bapak. “ Kak Rose kenal?” Tanya Mira “ Mira.. kamu.. Kamu… Ampun deh Mira. Dia ini pengacara korporat paling jago se Indonesia raya. Semua Perusahaan asing besar adalah klientnya. Dia punya power yang sangat hebat di dunia hukum. Kakak aja kepingin banget kerja di Berlian Law Firm kalau sudah berhasil lulus jadi advokat. Oh No.. Oh.. Kita bakalan dapat masalah besar.” Kata Rose panik sambil berjalan mondar mandir. “ Jadi gimana dong Kak? Apa yang harus kita lakukan sekarang?” Tanya Mira “ Kita nggak boleh melapor ke polisi. Bakalan jadi skandal dan kamu bakalan di beritain di mana-mana. Kamu pasti tidak bisa lagi hidup di Jakarta, kalau sampai skandal ini terbongkar ke media.” Kata Mira “ Jadi gimana Kak.. Apa yang harus aku lakukan? Tolong aku. Kak.. Ayah dan ibuku bisa mati berdiri kalau mereka tahu apa yang aku lakukan.” Mira terisak-isak. “ Kak…” Kata Crysant “ Diam..! Biarkan aku berpikir dulu.” Kata Rose sambil memilin-milin kancing kemeja lusuhnya. Crysant menatap kakaknya dengan iba, kakaknya yang tak pernah memperdulikan penampilan, kemeja yang sudah pudar warnanya itu juga tetap dipakai ke kantor. Wajahnya yang tirus juga tak pernah tersapu skincare apapun. Dia hanya pakai sunblock paling murah , yang penting ada tulisan sunblock SPF 50 ++ pasti sudah dibelinya di mini market dekat rumah. Tak peduli merek apapun itu, yang penting harga termurah. Mereka semua masih diam. Mira duduk di sofa sambil menundukkan kepalanya dan Crysant duduk di sampingnya. Rose berjalan mondar mandir seperti seterika untuk melancarkan otaknya. Lalu suaranya terdengar “ kita harus menelepon istrinya. Istri Pak Guntur juga pengacara terkenal di law firm mereka. Dia pasti bisa menemukan cara dan mereka punya power untuk menghilangkan ini dari pemberitaan dan polisi. Mana telepon Pak Guntur.” “ Di saku jasnya.” Kata Mira pelan “ Gimana caranya kak, Aku nggak tahu passwordnya.” Kata Mira lagi “ Sidik jari ! Bego.” Hardik Rose dengan kesal . “ Aku ngak berani Kak, Daddy uda meninggal.” Kata Mira lagi dengan suara bergetar ketakutan “ Dasar kamu, waktu masih hidup pasti seluruh tubuh daddymu itu sudah kamu pegang, sekarang hanya suruh pegang telunjuknya kamu tak berani.” Marah Rose, mengambil handphone Pak Guntur dan berjalan ke arah tubuh telungkup itu . Dengan tenang dia mengambil jari telunjuk Pak Guntur untuk membuka handphonenya . “ Kamu tahu nggak Pak Guntur menyimpan nama istrinya dengan nama apa?” Tanya Rose “ Daddy nggak pernah berbicara tentang istrinya saat kami bersama. Jadi aku tidak tahu.” Kata Mira pelan Rose mulai menscroll daftar kontak yang ada di Handphone. Lalu dia mengetik istri di kolom search. Tidak ada yang keluar. Atau mungkin mama. Di ketiknya lagi kata mama. Hasilnya masih nol besar. Diketiknya lagi Ibu baru tertera semua daftar kontak yang berawalan Ibu. Ada Ibu Rain, Ibu Mentri. Ibu Dirjen. Ibu Dekan. Sepertinya ibu Rain ini paling memungkinkan sebagai nama istrinya. Mungkin istrinya bernama Rain. Tapi kenapa nama istri juga diberi awalan Ibu. Benar-benar tidak romantis si Pak Guntur ini. Uda tak romantis, tukang selingkuh lagi. Baiklah, tidak ada salahnnya dicoba, menekan no telepon Ibu Rain , kalau bukan, tinggal minta maaf. “ Ya , Ada apa?” “ Maaf… Apakah anda Ibu Rain .” Kata Rose terbata-bata. “ Kamu siapa? Teman kencan suamiku? Aku uda tahu dia suka bobo bobo siang dengan banyak wanita di jam makan siang. jadi kamu tidak usah mengancamku untuk mendapatkan uang. Aku nggak peduli.” Katanya dingin. Berarti teleponnya benar, ini telepon istri Pak Guntur. “ Bukan Bu… Bukan itu maksudku. Ini aku telepon karena Pak Guntur tak bernafas lagi bu.” Kata Rose tegas setelah berhasil menenangkan dirinya, dia harus tenang dan tegas agar tidak kalah gertak dengan keluarga pengacara ini. “ Mati dia?” Tanya Ibu Rain lagi. “ Baguslah.. Dia memang pantas mati.” Katanya tanpa perasaan ibarat binatang peliharaannya yang mati saja, bukan suaminya. “ Ibu.. Tapi Pak Guntur tidak mati normal, dia mati telanjang di Hotel Diamond kamar 567, bersama wanita yang masih di bawah umur. Sekarang mau aku laporkan ke polisi dan media agar jadi skandal atau ibu datang ke sini, dan kita selesaikan semua masalah dengan damai. ” Kata Rose berteriak. Dia memutuskan akan mengancam dulu dan tidak mau kalah langkah dari ibu pengacara yang sepertinya bersyukur suaminya mati. Pasti suaminya ini sangat jahat padanya. Tidak terdengar suara dari Ibu Rain. Dia sepertinya sedang mencerna kata-kata cewek yang sangat berani ini , yang suaranya terdengar bergetar tapi cukup punya nyali sehingga berani mengancamnya dengan kata-kata yang super jitu. Law firm keluarga mereka bisa kehilangan kepercayaan bila media mengetahui kalau Guntur Arsen Berlian mati telanjang di hotel dengan gadis di bawah umur. “Baiklah. Kamu tunggu aku di sana. Sepertinya kamu tidak di bawah umur lagi. Kamu cukup berani mengancamku.” Kata Ibu Rain “Ibu datang saja secepatnya dan kita selesaikan dengan damai.” Kata suara itu lagi. “ Baik. 10 menit lagi aku tiba.” Kata ibu Rain. Sepuluh menit kemudian, Seorang wanita paruh baya yang masih tampak cantik, memakai blazer two pieces dari Tom Ford. Berjalan memasuki lobby hotel. Semua pegawai membungkuk hormat pada wanita ini, dia adalah menantu pertama dari pemilik hotel ini. Ya….. Hotel ini adalah milik keluarga Berlian. Keluarga yang kaya karena memiliki banyak usaha, hotel ini salah satunya dan anak pertamanya Guntur Arsen Berlian, suami dari wanita cantik ini, menambah kekayaan keluarga ini dengan menjadi pengacara kondang. Sehingga issu -issu yang beredar di kalangan karyawan, kalau Pak Guntur dan Istrinya yang akan menjadi pewaris tunggal seluruh kekayaan Tuan Langit Berlian yang sudah memasuki usia 79 tahun dan dia akan mengumumkan penyerahan warisan di saat umurnya 80 tahun. “ Selamat siang bu. Apa yang bisa kami bantu.” Kata sang manager hotel tergopoh gopoh menyambut Ibu Guntur. Aduh.. apakah ibunya tahu kalau pak Guntur sedang cek in. Dia harus mencegah ibu Guntur untuk masuk ke kamar 567 agar Pak Guntur tidak marah besar padanya. Bisa-bisa dia dipecat. “ Pak Guntur lagi cek in di kamar 567?” Tanya Ibu Guntur tenang Mulut sang manager sampai mengangga besar, kenapa dia tahu? “ Bawa aku ke sana.” Kata Ibu Guntur dengan sorot mata tegas. “ Pak Guntur rapat bu di kamar itu, dengan koleganya, pebisnis dari Jepang.” Dalih manager. “ Iya aku tahu. Pak Guntur menyuruhku datang ke kamar 567." Kata Ibu Guntur dengan tenang. “Oh.. Rupanya Bapak yang memanggil ibu untuk Check in. Mari ibu, aku antar untuk akses liftnya ke lantai 5." Kata Sang Manager sambil tersenyum. Zaman sekarang banyak suami istri yg check in bersama untuk keharmonisan kehidupan seksual rumah tangga agar tidak boring. Begitu pikiran si Manager sambil menekan angka 5 untuk Ibu Guntur. Saat pintu kamar terbuka Ibu Guntur memandang tiga orang wanita yang berdiri di depan pintu kamar. Seorang wanita berpenampilan lusuh dengan rambut bob pendek, bersorot mata tegas dan pintar. Tidak mungkin suaminya main dengan wanita berpenampilan polos dan tomboy seperti ini, dan dia juga tidak di bawah umur, sepertinya dia berumur 25 tahun . Pandangan ibu Guntur beralih ke dua wanita yang memakai seragam abu-abu .Salah satunya mempunyai raut wajah seperti wanita lusuh ini, mungkin dia adiknya dan seorang lagi dengan rambut panjang dan dadanya sangat besar dengan tubuh sintal. Sekali lihat , Ibu Guntur langsung tahu kalau wanita inilah sang sugar baby suaminya. Tapi kenapa wanita lusuh dan adik wanita yang tampak polos ini terlibat? Apa suaminya uda gila, menyuruh sugar babynya mengajak teman agar mereka bisa threesome? “ Ibu Rain?” Terdengar suara wanita berambut bob pendek. “ Saya Ibu Embun Berlian . Rain itu nama anak saya.” Kata Embun dengan tenang sambil menutup pintu “ Anda Ibu Embun Berlian, pengacara terkenal itu?” Kata wanita berambut pendek dengan wajah penuh kekaguman. “ Kamu mengenal saya?” Tanyanya. Gadis muda itu hanya mengangguk dan kini matanya kembali bersorot tegas. “ Pak Guntur meninggal bu, saat sedang kencan dengan Mira. Tiba-tiba dia jatuh terkapar.” “ Kamu siapanya Mira.” “ Mira sahabat adik saya, Bu. Adik saya yang mengabari saya keadaan di sini karena mereka binggung.” Kata Rose “ Dan Namamu dan nama adikmu?” “ Namaku Rose, Bu dan Nama adikku Crysant.” “ Crysant kamu threesome dengan suamiku?” “ Tidak Bu. Aku hanya menunggu Mira di Lobby.” Kata Crysant dengan suara gemetar. Rose langsung menepuk punggung adiknya dengan keras. “ Apa kak?” Crysant melotot , tidak tahu kesalahannya. “ Oh.. berarti Mira adalah korban dan Crysant adalah mucikari. Supaya kamu ketahui mucikari itu akan dihukum tapi korban tidak.” Kata Ibu Embun dengan suaranya yang tenang dan senyum kemenangan di wajahnya. “ Kak Rose.. Kak Rose.. bagaimana ini.?” Tanya Crysant panik. Rose menghela nafas panjang. Dia tahu adiknya sudah salah omong. Pasal Mucikari itu lebih berat daripada pasal prostitusi. “ Bu.. kita selesaikan dengan jalan damai aja bisa? Ibu tentu juga tidak mau kejadiaan ini membesar . Kami akan diam saja dan tak akan berbicara. Aku yakin ibu bisa menyelesaikan yang terbaik dan menutup kejadiaan ini dengan memberikan Pak Guntur kematian yang lebih terhormat.” Kata Rose dengan suara pelan. “ Jadi kenapa tadi kamu mengancamku. Kamu masih belum berpengalaman, jadi harus melihat lawan dulu kalau mau mengancam.” Suara Embun mengalun tenang. “ Maafkan aku , Bu.” Kata Rose pelan. “ Sepertinya kamu orang yang tahu hukum, sehingga kamu tadi langsung memukul adikmu saat dia salah berbicara. Kamu kuliah hukum?” Tanya Embun “ Sudah tamat, sekarang aku kerja di kantor notaris.” Kata Rose. Sinar mata Embun tampak berkilat, sepertinya dia sedang berpikir dan lalu dia tersenyum. “ Okay! Mari kita selesaikan dengan damai. Aku akan menyelesaikan masalah kematian suamiku tanpa media dan memberinya kematian yang bermartabat, bukan mati telanjang saat kencan . Mira juga boleh kembali ke sekolah tapi harus menandatangani surat kerahasiaan dan Aku juga tidak akan menuntut adikmu dengan pasal mucikari kalau kamu bersedia menandatangani perjanjian denganku." “ Aku?? Perjanjian apa?” Tanya Rose tak mengerti “ Perjanjian menjadi istri dari anakku, Rain…..”
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD