"Ilyin! Ilyin!" Kallion memanggil Ilyin pelan. Sejak beberapa saat lalu Ilyin mengigau dalam tidurnya. "Ibu!" Ilyin terjaga dari tidurnya setelah teriakan histeris itu. Tubuh wanita itu sedikit gemetaran, air matanya jatuh tanpa dia sadari. Kallion menarik Ilyin ke dalam dekapannya. Hatinya sakit ketika dia merasakan tubuh Ilyin gemetar. "Tenanglah, Ilyin." Mengalami mimpi buruk membuat Ilyin kehilangan tenaganya. Di dalam mimpinya dia terus berlari mengejar sang ibu, mencoba menghentikan ibunya dari melompat dari atas gedung. Tidak bisa menyelamatkan ibunya waktu itu telah menjadi penyesalan terbesar dalam hidupnya. Perlahan-lahan Ilyin mulai tenang. Dekapan Kallion padanya mulai mengendur. Sekarang kepala keduanya menyatu, tatapan Kallion terarah pada iris indah Ilyin. "Apakah