Brak ... Prang ... suara gaduh di dalam kamar Gea membuat semua orang khawatir. Sejak setengah jam yang lalu dia mengamuk memecahkan semua barang-barang yang ada di kamarnya. Belum ada yang tahu penyebab dia mengamuk. Hingga saat ini pintu kamarnya belum berhasil dibuka oleh Pak satpam. Entah apa yang ada di belakang pintu itu hingga susah didobrak. “Mami sudah menghubungi Gio?” tanya Pak Alvin, Papi Gio. “Sudah tapi nggak diangkat. Sekarang dia sudah tidak peduli lagi dengan Kakaknya.” Bibir Bu Lian mulai bergetar menahan tangis karena dadanya terasa sesak, kesal dan juga marah pada putranya. Mendengar penuturan sang istri, Pak Alvin pergi menuju ke arah ruang kerjanya yang masih satu lantai dengan kamar Gea. Ingin mengambil ponsel untuk menghubungi Gio. “Halo, Pi.” Mendengar suar