Namanya Juga Siva

1326 Words

Siva dan Gio sedang saling mendiamkan. Masih mempertahankan ego masing-masing untuk tidak membuka suara lebih dulu. Kejadian semalam membuat Gio bertambah kesal. Seharusnya dia yang marah karena Siva tidak menurut padanya. Justru terbalik gadisnya lah yang mengeluarkan kedua tanduk hingga membuat nyalinya menciut. Tatapan tajam kedua manik cantik Siva berhasil membuatnya berkeringat dingin. Untungnya Gio berhasil melarikan diri, jika tidak mungkin sudah pingsan di rumah gadisnya. “Mau sampai kapan kalian saling mendiamkan? Aku sudah lapar dan ingin segera makan,” keluh Restu yang siang ini menjadi orang ketiga. Gio sengaja mengajak sekretarisnya untuk jaga-jaga jika Siva masih seperti semalam. “Ah, kalian ini kayak anak kecil saja! Kalau lagi ada masalah diselesaikan baik-baik. Memangny

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD