“Apa yang kalian lakukan tadi? Apa kau mencoba menarik kain yang menyelimutinya dan mencoba melihat tubuh telanjang temanmu?” setibanya di ruamh Elisiya dan membawa Edwin untuk mendapatkan perawatan, Jayden terus mencecarku dengan banyak pertanyaan. “Kenapa kau berpikir seperti itu? apa dimatamu aku terlihat sebagai wanita yang seperti itu? senang melihat tubuh telanjang lelaki? Apa kau tidak bisa melihat aku sedang bercanda dengannya?” dengan tidak kalah sengit aku membalas mencecar Jayden. “Jangan menjawabku dengan pertanyaan lagi, kau benar-benar tidak mengerti perasaanku! Itulah kenapa aku selalu merasa was-was tiap kali kau jauh dariku dan ternyata perasaanku benar,” Jayden mengacak rambutnya dengan kesal. “Apanya yang benar?! Semua yang kau pikirkan itu salah, benar-benar sangat s