Aku kembali ke kastil dengan perasaan yang senang dan lega karena sudah berbaikan dengan Jayden, setidaknya aku menganggapnya begitu karena kami tidak berargumen seperti sebelum aku datang kemari. Sepertinya aku harus memikirkan kembali tentang semua ini, mungkin aku akan meminta Jyordan untuk melatihku jika aku tidak bisa memanggil Hellhound. Memanggil Hellhound sedikit sulit, kadang dia tidak mau datang meski sudah kupanggil berkali-kali dengan menyiapkan darah kesukaannya. Mungkin aku harus melakukannya diam-diam tanpa diketahui oleh dia. Hubungan dia dengan kakaknya boleh saja buruk, tapi itu urusan mereka bukan denganku.
“Apa kau sedang memikirkan sesuatu?” tanyanya seolah bisa membaca pikiranku.
“Tidak. Kenapa kau berpikir aku sedang merencanakan sesuatu?” elakku senatural mungkin.
“Jadi kau memang sedang merencanakan sesuatu?” tuntutnya.
“Tidak, aku tidak sedang merencanakan apapun.”
“Aku bisa membaca perasaanmu, ada yang sedang kau sembunyikan dariku, kan? Katakan apa itu?” perintahnya tegas.
“Tidak ada yang aku sembunyikan sama sekali darimu, kenapa kau sekarang selalu mencurigaiku?” tanyaku dengan setenang mungkin. Aku benar-benar lupa jika Jayden bisa membaca emosi dari bau darahku.
“Kau sedang tidak membohongiku? Aku tidak suka kau merahasiakan sesuatu dariku. Waktu kau bertemu dengan H…”
“Sssstt,” aku menaruh jari telunjukku di bibir Jayden. Aku mencium bau yang tidak kukenali berada di istana. Dia bukan vampire, atraupun mahluk lain yang berada di Wispherdaelle. “Kau mencium baunya?” bisikku pada Jayden yang dibalas dengan anggukan pelan.
“Kenapa kau hanya mengangguk? Kau mengenali siapa orang itu?”
“Selama aku hidup aku tidak pernah mengenali bau itu. Baunya seperti bunga-bunga, tapi ada seperti tanaman kecil juga kayu? Aku tidak mengerti,” jawabnya. Jayden masih berkonsentrasi pada indera penciumannya, lalu memasukkannya kedalam memori ingatannya.
“Baunya berasal dari ruangan Dad.” Aku berjalan dengan sangat sangat pelan dan sebisa mungkin tidak membuat suara sekecil apapun.
“Kenapa kau berlebihan sekali Kim, kau terlihat seperti seorang yang akan…” Jayden berbisik di telingaku. Tapi aku menghentikannya berbicara lebih banyak dengan menjepit bibirnya dengan ibu jari dan telunjuk.
Aku berjalan semakin mendekat ke ruangan tempat Dad dan seseorang itu berada. Dari suaranya, orang yang sedang bersama Dad adalah seorang wanita, tapi aku tidak bisa mendengar dengan jelas apa yang sedang mereka bicarakan. Dia sepertinya sangat berhati-hati untuk berbicara dan tahu jika orang seperti kami memiliki indera yang sangat sensitif. Aku maju lagi beberapa langkah untuk bisa mendengar dengan jelas.
“Aku akan mengusahakannya. Tapi dengan kondisi yang sekarang, istri dan anakku sedang terancam, aku tidak bisa mengabaikan keluargaku untuk mencarinya. Apa kau tidak bisa melihatnya melalui ramalanmu?”
“Karena dia adalah sebagian dari diriku, dia bisa menutupi jejaknya agar tidak terlihat olehku. Jika tidak ada Lance, mungkin aku bisa mencarinya sendiri. Tapi tidak mungkin aku meninggalkan makhluk kecil itu sendirian di tempatku.”
Mereka sedang membicarakan apa? Sepertinya wanita itu meminta Dad untuk mencarikan sesuatu untuknya. Berani sekali dia menyuruh Dad yang seorang Vampire Agung untuk mencari-cari sesuatu untuknya. Tapi aku tidak bisa mendengar apa-apa lagi dari mereka, apa mereka menyadari keberadaanku? Padahal aku berada di ujung lorong yang lumayan jauh dari ruangan Dad, haruskah aku maju sedikit lagi untuk bisa mendengar mereka lebih jelas. Sepertinya ini pembicaraan yang sangat rahasia sehingga mereka memelankan suara sampai seperti itu.
“Lebih baik kita pergi saja, tidak baik menguping Vampire Agung.” Bisik Jayden. Tapi aku sama sekali tidak menghiraukan ucapannya dan melangkah maju untuk bisa mendengar percakapan Dad dengan seorang wanita itu.
Baru saja aku melangkahkan kakiku, seorang wanita berjalan melewati lorong tempatku bersembunyi. Seorang wanita dengan kulit sangat putih, rambut putih panjang bergelombang semua tentangnya berwarna putih bahkan bolanya matanya. Yang membuatnya mencolok hanya lipstik yang berwarna merah terang dan jubah hitam dengan pinggiran berwarna emas yang dia pakai. Mataku dengan wanita putih itu bertemu selama beberapa detik sebelum aku memaku di tempat karena terkejut melihat wanita yang seperti itu. Aku ingin melihat kemana wanita itu pergi tapi tubuhku sepertinya tidak mau menuruti keinginanku, hanya bisa diam di tempat tanpa melakukan apapun selama beberapa menit. Suara hembusan napas Jayden lah yang membuat tubuhku kembali normal.
“Wanita itu terlihat mengerikan, tapi sangat anggun. Aku belum pernah bertemu dengan yang seperti itu, apa dia jenis baru?” ucap Jayden dengan pujian dan kekagumannya.
“Mana aku tahu, kau yang lebih lama disini.” cicitku pelan. Tubuhku masih terasa sedikit gemetaran.
“Kau lihat bagaimana dia berjalan Kim? Dia seperti sedang melayang, aku benar-benar tidak melihat kakinya melangkah sama sekali. Apa dia makhluk hybrid antara succubus dengan vampire? Pantas saja aku tidak mengenali baunya,”
Aku mengabaikan segala puja puji Jayden pada wanita putih itu dan berjalan menuju ruangan Dad yang berada di ujung lorong yang berlawanan. Ada hal yang lebih penting dari wanita putih itu.
“Dad,” aku masuk kedalam ruangan tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.
“Sayang? Kukira kau sudah pulang,” ucapnya dengan pura-pura terkejut melihatku.
“Jangan berpura-pura di depanku Dad, aku yakin kau sudah mencium bauku dari kejauhan,” lontarku dengan ekspresi tidak suka.
“Maaf, Dad hanya mencoba bersikap seperti manusia untukmu,” Dad kemudian berdeham. “Lalu dari mana saja kau?”
“Jayden mengajakku pergi ke suatu tempat. Dad… bagaimana Mom? Apa dia baik-baik saja?” aku memerhatikan wajah Dad dengan seksama. Takut-takut dia membohongiku. Dad seringkali menutupi masalahnya sendiri.
“Maryssa baik-baik saja, dia sudah kembali menjadi dirinya sendiri. Hanya saja...”
“Hanya saja apa?” tanyaku tidak sabar karena Dad berhenti berbicara.
“Lebih baik kau tidak bertemu dengannya sampai hari kelahiran itu tiba, Kim.”
“Kenapa? Aku akan mematuhi aturan waktu untuk mengunjungi Mom. Tadi aku sedikit lupa waktu ketika berada disana,”
“Itu permintaan Maryssa. Dia merasa bersalah karena sudah melukaimu dan juga bau darahmu membuatnya menjadi sedikit tidak terkendali. Maryssa tidak ingin melukaimu lagi Kim, dia merasa sangat menyesal karena sudah melukaimu. Dia tidak ingin hal itu terjadi lagi, jadi dia memintaku untuk menyampaikan ini padamu,” ujar Dad sambil menunjukkan wajah penuh penyesalan.
“Berapa lama lagi sampai waktu kelahiran itu tiba?”
“Mungkin sekitar dua bulan lagi, Dad tidak bisa memastikannya dengan tepat. Umumnya para vampire wanita akan mengandung selama 4 sampai 5 bulan, lebih cepat dari kelahiran bayi manusia. Tapi bisa juga kurang dari waktu yang sudah di tentukan,”
Aku menarik napasku. “Baiklah, hanya dua bulan lagi. Aku bisa menunggu,” ucapku dengan lemah.
“Maafkan Dad sayang, andai saja aku bisa menemukan solusi untuk bisa mempertemukan kalian berdua dengan aman,”
“Tidak apa-apa Dad, aku hanya ingin Mom merasa nyaman dengan masa kehamilannya, aku rela tidak bertemu dengannya selama beberapa waktu,” aku berusaha menenangkan Dad.
“Apa terjadi sesuatu ketika kau berada disini? jangan coba menutupinya dari Dad atau Dad akan membaca semua yang ada pikiranmu,” aku terkekeh.
“Kenapa kau selalu memperlakukanku seperti anak kecil, aku ini sudah dewasa Dad dan akan memiliki saudara sekarang,”
“Selamanya kau akan tetap menjadi gadis kecil Dad, itu tidak akan berubah meskipun kau punya banyak saudara. Katakan padaku, apa sesuatu terjadi padamu ketika aku tidak ada disini?”
“Setelah dari rumah, aku bertemu dengan beberapa orang dari Elitish. Mereka menghinaku dan Dad sampai darahku rasanya mendidih ingin mencabik mulut mereka semua. Tapi untungnya Jyordan datang membantuku mengusir mereka dan tak lama kemudian Jayden datang menyusulku” Aku menjelaskan secara garis besarnya saja pada Dad.
“Lebih baik kau abaikan saja mereka jika bertemu lagi di suatu tempat. Mereka hanyalah sekelompok orang yang senang memanfaatkan situasi untuk kepentingan mereka sendiri,”
“Dad, kenapa mereka tidak dibubarkan saja. Maksudku kelompok Elitish itu, mereka sama sekali tidak membantu tapi malah menjatuhkanmu.”
“Elitish vampire dibuat untuk membantu vampire agung, karena aku tidak bisa mengatur semuanya sendirian. Tidak semua orang-orang Elitish seperti itu Kim, Zilva dan Jyordan adalah pengecualian, kau bisa memercayai mereka.”
“Dia juga?!” aku sangat terkejut mendengar Jyordan termasuk kedalam Elitish Vampire.
“Sebenarnya ada banyak, tapi aku belum sempat mempertemukanmu dengan mereka. Mungkin setelah semua ini selesai aku akan memanggil mereka semua dan memperkenalkannya padamu” aku hanya mengangguk.
“aku hanya tidak menyangka jika Jyordan adalah seorang elitish, kupikir dia vampire biasa,” ujarku.
"Sepertinya Jayden sudah menceritakan tentang sejarah buruk keluarganya padamu. Apa kau tidak keberatan dengan itu Kim?”
“Dia sudah menceritakannya padaku meskipun belum sepenuhnya, tapi aku yakin dia akan menceritakan semuanya padaku nanti. Kenapa aku harus keberatan? Itu bukan masalah untukku, lagipula itu terjadi di masa lalu, jauh sebelum dia ada. Aku benar-benar harus berterima kasih padamu Dad, kau menemukan mereka dan membebaskkan mereka, aku menemukan mateku karenamu,” ucapku sambil tersenyum malu-malu.
“Mereka tidak menerima orang luar dengan mudah begitu saja, terutama para tetua dari klan itu. Mereka sudah begitu lama memisahkan diri dari kaum vampire dan hanya keluar untuk berburu. Semoga kau beruntung diterima dengan mudah.” Dad mengerlingkan matanya padaku.
“Aku belum memikirkannya sampai sejauh itu Dad, aku masih ingin menikmati waktuku sebelum terikat lebih jauh dengannya.” Aku tersipu membayangkan akan bertemu keluarga Jayden. “Dad, siapa wanita yang serba putih tadi? Aku bertemu dengannya di lorong, apa dia makhluk hybrid juga?”
Aku cepat-cepat mengalihkan pembicaraan tentang keluarga Jayden pada wanita yang tadi kutemui. Wanita itu membuatku sangat penasaran karena sosoknya yang tidak biasa, bukan karena tubuhnya yang albino, tapi ada hal lain yang membuat auranya terkesan sangat misterius. Terlebih lagi dia memakai mahkota kecil yang melingkar di kepalanya. Apa dia seorang pemimpin dari mahluk tertentu?
“Dia Grelda, satu-satunya penyihir disini. Orang-orang yang pernah melihat dia menyebutnya dengan penyihir putih karena seluruh tubuhnya berwarna putih.”
“Penyihir?!” lagi-lagi banyak hal yang belum kuketahui terungkap satu persatu dengan sendirinya. Aku sendiri tidak menyangka jika penyihir itu benar-benar ada.
“Tenang saja, dia bukan penyihir jahat yang suka memantrai orang lain. Dia cukup ramah dengan caranya sendiri,”
“Untuk apa seorang penyihir mendatangimu Dad? dia tidak melakukan sesuatu padamu, kan?” tanyaku dengan panik. Orang yang aku khawatirkan malah tertawa terbahak-bahak.
“Imajinasimu sangat luar biasa, Kim. Aku jadi ingin membaca pikiranmu tentang penyihir itu,” ujarnya sambil terkekeh.
“Dia datang untuk menyampaikan ramalan dan juga untuk meminta bantuan” sang Vampire Agung itu tampak berpikir sebelum kembali berbicara.
“Ramalan? Ramalan apa? Dan untuk apa seorang penyihir meminta bantuan kita, bukankah dia bisa melakukan segalanya sendiriam?” cecarku.
Dada menyandarkan tubuhnya ke sofa dan menghembuskan napasnya. Sepertinya ada hal buruk yang akan terjadi. “Grelda hanya akan keluar dari tempatnya untuk menyampaikan ramalan. Jika dia keluar dan menemui seseorang berarti akan ada hal buruk yang terjadi sebentar lagi.”
Napasku tercekat. Masalah yang terjadi di dunia manusia karena makhluk yang belum diketahui identitasnya, orang-orang elitish vampire yang berniat menggulingkan Dad dan membuat keluargaku terancam tidur abadi, dan sebuah ramalan buruk yang akan terjadi. Tubuhku tiba-tiba saja merinding dan bergetar dengan hebat seperti saat aku mengalami mimpi buruk tanpa henti setiap malam.
“Sayang, tenanglah… tenangkan dirimu. Tenanglah, tidak akan terjadi sesuatu padamu,” Dad memegangi kedua bahuku yang bergetar karena ketakutan. Wajahnya terlihat sangat cemas dan penuh kekhawatiran.
“Ramalan… ramalan itu. Ramalan apa yang… penyihir itu katakan padamu, Dad?” ucapku dengan terbata-bata.
***