"Jadi?"
Ia hanya mengangguk. Sudah rapi pula dengan jas. Hal yang membuat Badhri dan Awis justru terbahak. Gala dan Adhi memang masih tinggal di markas. Belum pindah ke rumah baru orangtua mereka yang sebenarnya masih mengontrak juga. Dan lagi, kamarnya juga tak muat. Makanya mereka masih berada di sini.
"Lo gak pantes tampil rapi gitu."
"Tauk lo, Dhi. Mending pakek baju preman atau tukang becak. Lebih cocok tuh!"
Ia hanya geleng-geleng kepala. Ya kan biasanya nyamar jadi tukang becak atau preman. Melihatnya mendadak mengenakan jas begini ya aneh lah. Tapi ia abaikan saja.
Tak lama, ia langsung berangkat. Ke mana? Ohooo. Tentu saja ke gedung di mana Ragha dan Fiandra akan melangsungkan pesta pertunangan. Itu kan yang Adhi tahu. Ia tak tahu kalau acara pertunangan itu fiktif. Percaya
