"Itu Boy?" Suara berat itu terdengar. Ia menunjuk ke arah anaknya yang memang sedang berjalan kaki menuju mobil. Tapi tak sendiri. Ia berjalan berdua dengan seorang gadis. Mungkin kalau jalan kakinya berjarak, ia tak akan ambil pusing. Namun masalahnya, mereka bergandengan tangan. Bahkan begitu anaknya masuk ke dalam mobil, perempuan itu tampak mencium anaknya. Karena wajahnya maju melewati jendela pintu mobil yang terbuka lebar itu. Namun ia tak tahu apa yang dicium oleh perempuan itu karena ia melihatnya dari belakang dan dengan jarak yang agak sedikit jauh. Ia yakin kalau anaknya tak tahu keberadaannya. Ia juga tak menyangka kalau akan bertemu di jalan ini. Mereka memang hendak bertemu sekarang. Tapi setahunya, anaknya tak tinggal di sekitar sini. Kalau ia? Ia menginap di sekitar sin