Ketika mereka baru turun dari mobil dan melihat Raihan serta Dahlia berdiri di teras rumah. Luna hanya mampu terdiam, lalu ketika ayahnya maju dan menerjang tubuh Arga, serta suara jeritan Sarah yang meminta Luna membantu Arga. Mata Luna hanya memicing, tangannya dia lipat di depan d**a tak berencana melerai pukulan Raihan untuk menantu kurang ajarnya. "b******n! Kamu sakiti putri kesayangan saya!" "Lun—aku mohon bantu Arga—dia bisa mati!" Luna hanya meliriknya saja lalu menghampiri ibunya yang memilih memalingkan wajah tak ingin melihat pertikaian di hadapannya. "Pikirkan lagi. Cerai adalah jalan terbaik. Mama nggak mau kamu di madu." Luna tersenyum tipis. "Hanya sebentar, Ma. Setelah itu Luna akan pulang ke pelukan Papa dan Mama sesuai janji Luna kemarin." ** Luna hanya memperhatika