Sejak perkataan Raken seminggu yang lalu, Elian tak bisa tidur. Perempuan itu terus memikirkan laki-laki itu. Bahkan ketika makan, mandi, atau perjalanan ke kampus, Elian selalu kembali ke malam itu. Ketika Raken berkata kalau dulu dia benar-benar menyukainya. Rasanya seperti pernyataan cinta yang terlewat. Elian seperti anak remaja yang baru pertama kali mendapatkan pernyataan cinta. Elian tak bisa melupakan sedikitpun wajah Raken saat malam itu. "Elian! Kamu dengar saya?" tanya Haidar di depan kelas. Elian tersadar dari lamunannya, bahkan di kelas pun, perempuan itu tetap memikirkan Raken. Sungguh Elian tak tahu kenapa dirinya seperti sekarang. "Kamu melamun di kelas saya?" tanya dosen itu. Elian menggeleng. "Tidak, Pak," katanya. "Kalau begitu, coba selesaikan persamaan Laplace yan