Perizinin khusus untuk Valerie

1758 Words
Valerie menggelengkan kepalanya, menghela nafas panjang sebari mengalihkan pandangannya ke arah lain. Karena jujur ia tidak sanggup berhadapan atau saling tatap dengan Atlas sebagaimana sekarang ini laki-laki di hadapannya bukanlah kekasihnya. “Ya aku meminta maaf karena…,” Valerie sedikit menggantungkan ucapannya. Memberanikan diri untuk menatap Atlas yang sekarang ini masih menatapnya dengan tatapan yang selalu ia suka setiap harinya. “Karena aku sedikit tidak fokus berlatih saat ini,” Lanjut Valerie sebari menarik nafas panjang setelah mengucapkan hal tersebut kepada Atlas. Mendengar hal tersebut Atlas hanya tertawa kecil sebari mendekatkan langkahnya kepada Valerie yang tengah berdiri sebari memegang lengan kanannya dan terkadang mengelusnya pelan. “Kau tidak perlu meminta maaf,” Kata Atlas sebari mengayunkan tangannya kepada Valerie, iya laki-laki itu memberi kode kepada gadis tersebut untuk mendekat ke arahnya. “Kemarilah, aku tahu kau merindukan Atlas kekasihmu,” Celetuk laki-laki tersebut yang seakan-akan memang tahu dengan apa yang sedang Valerie fikirkan sekarang. Sial! Ini terlihat sangat memalukan ternyata. Bahkan iya lupa kekuatan Atlas semi-semi mirip seperti halnya Enola, kenapa ia tidak hati-hati sih? Malah terkesan ceroboh seperti inj. Dengan rasa ragu Valerie mendekat ke arah Atlas, sedangkan Atlas yang sadar bahwa Valerie sedikit canggung dengan dirinya saat ini. Alhasil tanpa permisi sedikit tangan Atlas langsung menarik pelan lengan Valerie agar lebih dekat dengannya. “Eh?!” Ucap Valerie dengan rasa terkejutnya. “Tenanglah, aku tidak bermaksud apa-apa kok,” Jawab Atlas sebari melepaskan tangannya dari lengan Valerie. “Aku tahu kau sedang mengkhawatirkan kekasihmu itu, apa aku benar?” Rasanya seperti halnya di telanjangi jika seseorang bisa membaca atau menebak isi kepala dan isi pikiran kita saat ini, bahkan sejujurnya Valerie rasanya ini menghilang dari hadapan Atlas atau tidak lari dari sini karena ini benar-benar memalukan. Jangankan seorang Atlas, terkadang jika Enola yang membaca pikirannya saja ia bisa marah dan merasa malu. Astaga! Bawa Valerie pergi dari sini cepat! “Iya, kau benar. Aku sedikit memikirkan Atlas yang sedang berada di duniamu sekarang. Bahkan aku sempat berfikir untuk datang ke duniamu dan menemui Atlas di sana,” “Tetapi itu bukanlah waktu yang tepat dan pas, karena situasi di sini sedang sangat rumit dan tidak bisa di acuhkan begitu saja,” Kata Valerie yang terdengar dari nadanya yang penuh dengan ke kecewaan, jangankan nadanya. Wajah cantiknya saja menunjukan ekpresi ke kecewaannya, bahkan Atlas bisa membaca ekpresi yang sedang Valerie tampilkan sejak tadi. Wajah murung, tidak fokus, wajah yang sengaja ia tekuk. Itu sudah terlihat sangat jelas bukan? “Apa yang membuatmu khawatir dengan Atlas? Bukankah kekasihmu itu cerdan dan jenius? Jadi aku rasa dalam situasi apapun laki-laki itu bisa menjalaninya dengan baik,” Tebak Atlas kepada gadis yang tengah berdiri di hadapannya. Valerie diam, tidak menjawab. Ia setuju dengan ucapan yang Atlas palsu itu ucapkan, ia memang benar-benar tahu Atlas kekasihmya itu seperti apa. Jadi ia rasa tidak seharusnya bersikap khawatir dan bersikap berlebihan seperti itu karena bagaimana pun Atlas akan menemukan jalan yang tepat untuk permasalahan dirinya sendiri di sana. “Kau benar Atlas, akan tetapi terkadang dia itu sedikit ceroboh. Maka dari itu yang membuat aku selalu khawatir dengannya setiap hari,” Timpal Valerie dengan senyum manisnya. Atlas mengerti dengan situasi yang di rasakan oleh Valerie saat ini, karena bagaimana pun jika seorang kekasih yang sudah lama bersama akan seperti Valerie dan Atlas tang asli. Dan itu cukup menggambarkan bahwa mereka berdua memang saling peduli bahkan seperti halnya jiwa mereka berdua itu menyatu sama lain. “Aku paham dengan situasi dan perasaanmu saat ini Valerie, tapi bagaimana pun rasa yakiu kepada Atlas aku rasa itu sudah lebih cukup “ Jelas Atlas yang menjawab semu ke khawatiran Valerie saat ini. “Dan aku yakin, Atlas kekasihmu akan merasa nyaman dengan dimensi dunia yang selama ini aku tinggali, jadi kau tidak perlu merasakah khawatir yang berlebihan. Karena dia akan merasa senang melakukan kehidupanku di sana,” Lanjutnya lagi sebari menepuk ujung kepala Valerie pelan. Mendapat perlakuan kecil seperti itu membuat Valerie sedikit membeku di tempat, diam tidak bisa bergerak karena gadis tersebut merasakan rasa hangat yang sangat luar biasa saat Atlas melakukan hal manis seperti yang baru saja ia lakukan. Dan lagi, Valerie merutuki dirinya sendiri karena ia sangat tidak bisa membatasi apa yang sebenarnya terjadi. Ayolah Valerie! Sadar, kau tidak bisa terus-terusan merasakan gejolak jatuh cinta kepada Atlas palsu sebagaimana wajah mereka sangat amat mirip dengan Atlas asli dan Atlas kekasihmu. Dia bukan Atlas, namun sayang. Ia benar-benar tidak bisa menahan semua perasaannya karena rasa rindu yang mendalam kepada Atlas. “Atlas,” Panggil Valerie pelan, sedikit ragu ingin mengatakan hal ini sekaligus melakukannya. Karena ia takut Atlas tidak suka dan tidak nyaman dengan hal ini. “Iya Valerie?” Jawabnya dengan nada lembut. Bah! Kenapa harus seperti ini sih? Alhasil membuat Valerie semakin terus ingin mengatakan yang sebenarnya kan jadinya, dan itu bisa membuat terlihat harga dirinya menurun di mata laki-laki itu. “Eee..anuu,” Ucapnya sedikit kaku. Tangan kanannya menggaruk pipi mulus kanannya yang tidak gatal, rasa salah tingkahnya sudah menyelimuti perasaan gadis tersebut secara keseluruhan dan itu sangat terlihat jelas di mata Atlas, sebagaimana Atlas tahu bahwa Valeeie sedang merasakan salah tingkah kepadanya. Laki-laki itu memilih untuk menjaga sikapnya agar tidak membuat Valerie merasakan hal yang semakin tidak nyaman nantinya. “Sebelum latihan kita berdua di lanjut lagi, boleh kah aku meminta sesuatu kepadamu? Ya jika kau tidak merasa keberatan dengan hal itu,” Kata Valerie dengan nada yang sangat amat pelan, namun Atlas masih mampu mendengar suara oelan Valerie dengan baik. “Tergantung,” Jawab Atlas. “Tergantung permintaanmu seperti apa, apakah itu sulit atau tidak itu kan hanya kau yang tahu. Mungkin jika permintaanmu mudah aku bisa mewujudkan hal itu kepadamu,” Mendengar hal tersebut membuat Valerie rasanya ingin berteriak sekarang juga. Karena apa ya, rasanya semakin lama Atlas palsu ini sikapnya mirip seperti Atlas kekasihnya. Dan itu semakin membuat Valerie sedih dan teringat dengan Atlas. Menyedihkan sekali. “Tidak, bagiku tidak sulit. Tetapi entah bagimu,” Atlas menghela nafas panjang, senyum manisnya terukir di wajah tampannya dan itu cukup membuat jantung Valerie berdetak dua kali lebih cepat saat melihat senyuman Atlas. “Jadi kau meminta apa dariku?” Tanya Atlas kepadanya. Valerie memilih diam sebentar, dan ia entah kenapa malah memikirkan hal ulang apa yang ingin ia ucapkan kepada Atlas. Hah! Rasanya memang sangat berat dan itu cukup membuat perasaan Valerie bimbang rasanya. “Maaf jika aku lancang mengatakan hal ini, akan tetapi bolehkah aku meminta sebuah pelukn darimu? Ah! Aku tahu memang ini permintaan yang aneh saat kau dengan terlebih lagi mungkin kau memang sangat tidak nyaman dengan hal itu. Jadi maafkan aku dan aku tidak ada ni-“ perkataan Valerie yang tadi sempat melantur itu akhirnya berhenti saat Atlas tiba-tiba langsung memeluknya dengan erat. Dan itu cukup membuat Valerie yang sedari tadi menahan air matanya krena rasa rindu, khawator dan rasa ketakutannya dengan situasi yang ada akhirny menangis juga di pelukan Atlas dalam diam. Kedua tangannya memluk tubuh Atlas erat, dan sedangkan Atlas yang mengetahui bahwa gadis tersebut tengah menangis di dalam pelukannya membuat tangan kanannya membelai rambut coklat milik Valerie yang di biarkan terurai. Tidak ada obrolan di antara mereka berdua, hanya sentuhan fisik yang mampu membuat Valerie nyaman dan merasa sedikit lebih baik sekarang ini. . . . “Vion!” Ucap Enola saat pandangannya melihat Vion tengah berjalan penuh dengan rasa tergesa-gesa ke arah mereka. Yara langsung menoleh saat Enola mengucapkan nama yang sejak tadi mereka tunggu. “Yara, tunjukan persembunyiannya. Dan kasih laki-laki itu masuk,” “Tanpa kau suruh seperti itu pun aku mengerti Enola,” Ucap Yara sebari menjetikkan jarinya agar Vion melihat mereka yang tengah di tutupi oleh serangga-serangga tranparan milik Yara, dan dirinya sedikit membuka ruang agar Vion masuk ke dalam lingkaran persembunyiannyang gadis itu buat seperti sebelumnya. Melihat Yara dan Enola, Vion langsung berlari kecil. Bergegas menghampiri mereka dan masuk agar tidak ada satupun orang yang melihat ke mana Vion pergi, karena bagaimana pun informasinyang di bawa laki-laki itu sekarang ini bersifat rahasia. Iya, kalian benar. Tebakan yang mungkin sufah kalian tenak sejak tadi di sana itu seratus persen benar. Karena Vion baru saja selesai bertemu dengan professor Khalid dan membahas perihal letak Gua Lemurian begitu juga tentang permasalahan perizinan milik Valerie. Dimana gadis itu bersih keras ingin ikut menjalani misi ini bersama Atlas, Yara, Carlos dan juga Enola. Vion mengatur nafasnya yang sudah tidak beraturan akibat ia berlarian untuk menemui mereka semua. Atlas dan Valerie yang tadi sempat saling mengobrol secara berdua dan sedangkan Carlos yang berlatih secara mati-matian. Langsung menoleh ke arah Vion di saat laki-laki tersebut sudah masuk ke tempat persembunyian yang Yara buat. Mereka semua bergegas menghampiri Vion, menunggu jawaba dirinya tentang perihal izin milik Valerie sekaligus respon professor Khalid tentang tempat letakmya Gua Lemuriam yang sudah pasti sangat jauh dengan kerajaan Timur ini. Yap! Mereka memang sangat mengharapkan trik dan nadehat dari laki-laki tua tersebut karena bagaimana pun mereka tahu, professor Khalid hanya percaya dengan mereka semu terutama kepada Atlas sebagaimana Atlas yang sedang bersama mereka semua ini bukanlah Atlas yang asli. Melainkan Atlas yang berasal dari dimensi dunia lain. “Bagimana?” Tanya Valerie dengan rasa gugupnya, kedua mata yang terlihat agak memerah itu membuat Enola dan Yara sadar akan hal tersebut bahwa gadis yang tengah berdiri di sebelah tubuh Atlas baru saja selesai menangis. Namun sepertinya ini bukanlah waktu yang tepat mengatakan keadaan perasaan Valerie dan bertanya kenapa gadis itu menangis. Karena bagaimana pun informasinyang di bawa Vion saat ini sangat lah penting sekarang ketimbang permasalahan lain yang bisa saja nanti mereka bahas setelah informasi tersebut tersampaikan dengan baikz Vion masih tidak menjawab, laki-laki itu masih berusaha mengatur nafasnya. Tetapi ia tahu bahwa dirinya tidak bisa lama-lama di sini karena ada sesuatu yang harus ia urus untuk besok. Kalian benar, setelah professor mengetahui letak Gua tersebut, kerjaan Vion semakin bertambah. Terlebih lagi untuk keselamatan para siswa dan siswi di akademi yang ikut serta mengikuti misi ini dan mendapatkan perizininan penuh oleh kedua orang tua mereka masing-masih. Maka dari itu Professor Khalid tidak ingin mengecewakan kedua orang tua murid sebagaimana mungkin mereka gagal karena ia tahu yang akan mendapatkan pusaka diamond itu hanyalah Atlas, iya hanya Atlas. Tidak boleh orang lain, karena bagaimana pun jika pusaka tersebut berada di tangan yang salah karena professor Khalid pun sedikit mencurigai para murid-muridnya sendiri. Ia takut akan ada masalah besar yang akan datang. “Kau akan dapat perizinan khusus dari professor Khalid sebagaimana kedua orang tuamu tidak mengizinkan kau mengikuti misi ini, dan apapun yang terjadi nanti professor Khalid akan bertanggung jawab penuh jika kau terjadi sesuatu di sana,” Jelas Vion secara panjang lebar.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD