37

1186 Words

Rain mengerjapkan kedua matanya diatas kasur dengan pelan. Perlahan kedua matanya mulai membuka karena silau sinar matahari yang mengganggu tidurnya. Suhu kamar juga terasa lebih hangat dibandingkan semalam yang begitu dingin hingga menusuk kulit. Pandangan mata Rain mulai mengedar ke segala arah. Kamar ini sangat sepi dan sunyi sekali. Rain mulai mersaakan kesepian. Rain menatap ke arah tubuhnya yang trebalut selimut dengan dua guling mendekapnya erat. "Pak?" panggil Rain lirih dengan suara serak khas orang yang baru bangun tidur. Tangan Rain mengucek mata dan kemali memanggil Dika. "Pak!!" Masih sama, tidak ada sahutan dn sunyi sekali. Rain bangkit dari tidurnya dan menatap jam weker diatas meja belajar tepat disamping kasur. "Jam sembilan? Gak salah?" Rain terus mengumpat dirinya

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD