Bucin Akut

1461 Words

“Kenapa kamu selalu menggoda saya?” Aku menarik hidung Mas Dion. Mas Dion ini, paling suka membuat jantungku jedak-jeduk. Setiap sikap dan perbuatanku selalu saja salah di matanya, tidak, bukan salah, tapi mengundang sisi anu … itu …, ya, itulah pokoknya bagi dirinya. Memang dasarnya dia saja yang nggak tahanan. “Mas, sekali lagi ngomongnya aneh-aneh, aku pulang,” ujarku setengah berbisik. “Siapa yang an—” Aku meletakkan telunjukku di depan mulutku, memintanya untuk mengecilkan suara. “Siapa yang aneh-aneh? Jelas kamu yang selalu memancingku,” ujarnya juga ikut berbisik. Lagi-lagi aku meletakkan telunjukku di depan mulutku. Lalu, mengambil buah, menyuapinya, dan dia manut saja melahap buah yang aku berikan. Kini giliran Mas Dion yang terus memandangiku. Aku pun memicingkan mataku pad

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD