Chapter 18

1215 Words

Ada banyak sekali hal yang ingin aku lakukan, batin Hana, ketika netra biru elektriknya menatap burung-burung yang terbang di langit pagi dengan udara yang sangat sejuk. Hana menatap taman yang terhampar di halaman belakang rumah dan hutan pinus yang melatarinya. Di sini sangat indah, berbeda dengan rumah-rumah lain yang berada di satu komplek yang sama. Namun, Hana tidak bisa menepis kerinduannya pada rumah mereka di desa. Dia ingin mengunjungi kebun anggur lagi bersama bibi Maloma, bermain dengan si Hitam, atau hanya sekedar mendengarkan anak-anak bibi Maloma bercerita tentang keseharian mereka. Namun, kesunyian yang familiar, membuat Hana sedikit betah. Semalam, dia memilih untuk tidak menginap di rumah keluarganya, sebab Hana masih merasa asing berada di sana. Sehingga dia dan Justin

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD