Prolog

467 Words
"Baby honeyyyyy!" Ken memalingkan tubuh dan tersenyum melihat malaikatnya berlari kecil ke arahnya. "Hei, my rabbit." Ken langsung memeluk gadisnya begitu Angel berada di depannya. "Tumben ke sini." Angel mengerucutkan bibirnya. "Kenapa? Nggak boleh?" tanyanya kesal. Pipi chubbynya langsung menggembung lucu. "Kata siapa kagak boleh?" Ken mencubit pipi itu gemas. "Cuma tumben aja Angel kesini kagak bilang. Kan, biasanya telepon dulu." "Angel mau surprise Ken." Ken mengacak rambut gadisnya. "You did it. I really surprised (Kau berhasil. Aku sangat terkejut)." Kata-kata itu membuat kedua sudut bibir Angel melengkung sempurna. "Baby honey, pulang sama Angel ya?!" Ken mengernyit. "Angel bawa mobil?" Cewek itu mengangguk. "Motor Ken gimana?" "Suruh Gilang yang bawa." Ken menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Dia ingin memberitahu Angel kalau Gilang membawa motor juga, tapi tidak tega. Ken tak ingin senyum di wajah imut itu surut. "Tapi, kan ...." Angel cemberut lagi. "Gilang juga bawa motor, Ngel." Ken menjelaskan hati-hati. "Angel kagak nelpon mau ke sini, kan, Ken kagak tau jadinya. Kalo tau, kan, Ken kagak bakalan bawa motor." "Motor Ken titipin kampus aja." Keras kepala Angel kembali lagi. Ini yang kadang membuat Ken berpikir kenapa bisa dia jatuh cinta pada gadis cantik di depannya ini. "Baby honeyyy." Angel memasang puppy eyes andalannya. Ken mengedarkan pandangan mencari keberadaan Gilang. Pemuda itu mencoba menuruti keinginan gadisnya. Ikut Angel dan meminta sahabatnya untuk membawa motornya pulang. Bukan karena takut pada Angel sehingga Ken mau menuruti keinginan pacar manjanya itu, Ken hanya tidak mau melihat Angel-nya menangis lagi. Sudah cukup gadisnya menangis dulu. Saat mereka belum bertemu. Kisah cinta mereka terbilang rumit. Saling mengenal di social media f*******: dan menjalin kasih tanpa pernah bertemu face to face memang sangat sulit. Ken bahkan sempat termakan perkataan salah satu teman f*******:-nya yang mengatakan kalau Angel itu fake. Mana ada bule yang tinggal di Makassar, itu yang dikatakan teman f*******:-nya waktu itu. Dan sialnya Ken percaya begitu saja tanpa menyelidiki lebih dulu. Sampai-sampai dia memblokir account f*******: Angel dan ikut menyebarkan kalau Angel itu fake. Dan pada kenyataannya Angel memang fake. Bukan karena gadis itu memakai foto orang lain tapi Angel memalsukan identitas dirinya. Bukan semua yang dipalsukan gadis berambut pirang itu, hanya daerah asal dan tempat tinggalnya saja. Bayangkan, di akun f*******:-nya Angel menuliskan kalau dia berasal dan tinggal di kota Makassar. Padahal aslinya letak Makassar saja Angel tidak tahu. Untung waktu itu Ken tidak menolak ajakan Gilang untuk makan siang di cafe langganan sahabatnya itu. Di cafe itu Ken pertama kali bertemu Angel. Awalnya Ken tidak mengenali gadis itu. Namun wajahnya terasa familiar, seolah Ken sudah sering melihatnya tapi lupa di mana. Hanya ketika gadis yang makan bersama Angel memanggil namanya, Ken baru sadar kalau gadis yang sedang makan siang bersama temannya yang duduk di meja dekat jendela kaca itu adalah Angel-nya. Gadis yang selama ini menjadi kekasihnya di f*******:.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD