Suasana pagi masih terasa sangat asri bersama aroma basah embun yang menghiasi. Di kursi teras taman depan kolam, Gandra tengah menyendiri. Lebih tepatnya, ia terjaga sendiri dikarenakan sekitar subuh tadi, Gladia sudah meninggalkannya. Iya, Gladia nekat pergi meski Gandra tak menghendaki. Gladia lebih memilih pemotretan ketimbang tinggal di sisi Gandra. Gandra sungguh dilema, dan ia tak tahu harus berbuat apa? Memiliki istri tapi hidupnya teramat sepi, tak ubahnya hidup sendiri. Ia tak dianggap dan hanya di beberapa kesempatan saja, Gandra merasakan menjadi seorang suami. Beberapa saat kemudian, semerbak aroma daun bawang dan seledri sukses mengusik Gandra. Gandra yang refleks menatap ke depan selaku sumber aroma, refleks menelan salivanya dikarenakan aroma tersebut sukses membuatnya la