16

2880 Words
Mereka berdua pun sudah meninggalkan taman ini dan kini mereka mengambil mobilb Andra untuk segera pergi ke kos-kosan milik Septian. Tentu saja saat mereka berjalan lewat koridor dan melewati lobi kampus banyak sekali pasang mata yang menatap curiga ke arah mereka berdua. Rasanya mereka semua seperti sedang menghakimi Andra dan Aurora padahal mereka tidak kenapa-kenapa. Memang mereka saja yang curiga. "Udah abaikan aja mereka semua, mereka semua cuman lagi nggak tahu aja sekarang ini kita lagi menuju ke kos Septian buat ketemu sama Galaksi. Kalau misalnya mereka padam salah tangkap dengan kedekatan kita ya biarin aja lah nggak usah dianggap pusing karena kalau lo mikirin itu terus-menerus nanti mereka malah bakalan seneng sama hal ini. Jadi menring ga usah di tanggapi ya kalo kayak gitu. Ga penting dan buang-buang waktu aja adanya tuh." ujar Andra kepada Aurora dan Aurora pun kini mengangguk sebagai jawaban dari Andra. Ia janji tidak akan seperti itu lagi nanntinya juga. Andra benar bahwa seharusnya Aurora tidak termakan omongan mereka, ia janji setelah ini tidak akan lagi udah makan omongan mereka. Jadi ya akan diam saja ketika mereka tengah membicarakan dirinya dengan Andra. Karena toh teman-teman mereka juga tidak pernah membicarakan tentang hal tersebut, iya dan anda di depan teman-temannya dan di mata teman-temannya merupakan sahabat seperti yang lainnya di Genk Predator ini. Mereka berdua pun kini sudah berada di dalam mobil menuju ke kost Septian. Aurora sangat senang karena sebentar lagi ia akan bertemu kembali dengan Galaksi. Tadi ia sudah sangat kesal sekali karena Galaksi dan yangainnya akhirnya membolos juga tapi ia tidak jadi kesal karena sekarang ini ia di ajak untuk pergi ke sana. Ia kini jadi bersemangat menjalani hari-harinya dengan sangat bahagia. Ia berharap hal itu terjadi juga. "Andra, dari dulu pertemanan kalian itu selalu saling mendukung dan saling melengkapi kayak gini ya? Gua benar-benar salut sih sama kalian. Kayak ga ada hal yang cacat di persahabatan kalian itu. Pasti kalian udah mupuknya dari lama ya, makanya kayak gitu deh. Benar-benar buat bahagia sih." ujar Aurora dengan jujur. Memang Aurora merasakan vibes positif ketika ia bersama dengan Genk Predator. Meskipun tidak hanya hal positif saja yang mereka lakukan karena mereka juga masih merasa bahwa ada hal negatif di Genk mereka ini. Salah satu contohnya adalah mereka yang masih sering mabuk dan sering pergi ke beberapa club malam juga. Itu hal negatifnya. Pada akhirnya Andra dan Aurora sudah sampai di kost milik Septian. Mereka pun kini langsung bergabung dengan yang lainnya dan saat ini mereka berdua pun sudah berada di depan kost Septian. Banyak sekali mobil yang terparkir disana karena memang ini juga merupakan kost eksklusif jadi mereka banyak yang membawa mobil. Mereka sekarang menambah jumlah parkiran mobil karena banyak yang sekarang ini datang ke kost tersebut. "Nah udah sampe nih, yuk lah kita sekarang masuk ke dalam ya Aurora. Biar kita bisa bareng-bareng sama yang lainnya sekarang ini. Ga sabar deh mau kesana sekarang." ujar Andra kepada Aurora untuk sekarang ini. "Ayo Andra kita masuk ke dalam sekarang heheh. Aurora semangat banget deh sekarang ini pokoknya. Yang tadinya cemberut sekarang jadi bahagia banget Rora nih. Soal nya akhirnya Rora main lagi sama kalian semua. Kalian itu klan pertemanan yang ga akan pernah terlupakan deh pokoknya. Mulai dari yang benar-benar bikin seneng, terus juga bikin ngakak, pokoknya positif vibes banget sih. Wow banget." ujar Rora kepada Andra tersebut. "Hahaha iya iya, yok lah kita masuk ke dalam dan kita gemparkan dunia mereka semua nih hehehe. Mereka pasti sekarang lagi bahas tentang kini nih sekarang, tapi ya kalo udah sampai di mereka sih pembicaraanya. Kira-kira udah sampai atau belum ya?" tanya Andra kepada Aurora tersebut saat ini. Mereka berdua langsung masuk ke dalam dan sekarang ini mereka bersama-sama masuk lalu mereka melihat bahwa sudah banyak teman-teman mereka ada disana. Mereka semua pun sekarang ini sudah menatap ke arah Aurora dan Andra yang baru saja datang ke sana. Sebenarnya mereka semua kini ingin tertawa ketika melihat ada Andra. Pasalnya mereka teringat bagaimana tadi Andra cemburu dan akhirnya Andra pergi dari rumah sakit. Namun mereka tak melakukan hal itu, mereka hanya diam aja karena sekarang ini mereka tidak mau jika Andra merasa sedih atau apa pun. Mereka tidak mau hal itu terjadi karena Andra pasti nanti akan marah kepadanya. Jika Andra sudah marah kepada mereka maka semuanya sudah akan hancur. "Kalian pada ngapain deh sekarang? Kok pada diam aja sih kalian? Pasti udah pada tahu tentang Andra sama Aurora ya?" tanya Aurora tersebut. "Hah? Tentang apa ini ada kabar terbaru apa?" tanya Sony penasaran. "Belum tahu nih, belum pada update. Emangnya ada apa?" tanya Rein. "Ya, ya udah deh kalo belum tahu. Nanti cari tahu sendiri hahaha. Galaksi, sebel banget tadi tuh Rora sama dosennya. Masa bentaran doang langsung kelar sih, kan kesel banget nih Rora. Udah gitu cuma nunggu presentasi Tora aja lagi. Niat banget mau lihat Rora." ujar Rora dengan wajah sebalnya. "Aduh Rora sayang yang sabar ya, itu mah dosennya cuma mau lihat wajah Rora yang cantik dan menggemaskan ini." Ujar Galaksi membuat Rora kini menjadi tersipu, ia benar-benar merasa sangat bahagia sekarang ini. Lola dan Leon akhirnya sudah sampai ke Indonesia. Mereka langsung di jemput oleh orang-orang kepercayaan Papanya yang memang ada di sini. Orang-orang yang kemarin mengurus perusahaan papanya yang ada di Indonesia. Mereka berdua kini langsung di bawa ke rumah mereka juga. Rumah yang telah meninggalkan banyak kenangan bagi mereka. Entah itu merupakan kenangan manis atau kenangan pahit. Bagi Lola mungkin semua itu berisi tentang kenangan pahit, tapi bagi Lula dan Leon masih banyak kenangan manis yang hinggap di memori mereka saat itu. Ya ini memang sangat tidak adil bagi Lola tapi mau bagaimana lagi, itu merupakan hari-hari mereka yang telah lalu dan hari-hari itu telah berakhir diakhiri dengan penyesalan yang tiada henti bahkan sampai sekarang penyesalan itu masih. Apalagi bagi Leon yang menjadi penyebab dari semua masalah yang ada. "Akhirnya kita sampai juga ya di Indonesia Lula. Gimana perasaan Lula? Happy ga sekarang? Pasti happy dong ya?" tanya Leon kepada Lula dan tentu saja saat ini Luka mengangguk sembari tersenyum bahagia karena ia memang sangat senang pada akhirnya ia bisa sampai juga di Indonesia lagi. Rasanya ini semua masih sepetti mimpi, ia tak tahu ini nyata atau hanya ilusi semata tapi faktanya ia sekarang sudah berada di tanah Indoensia. Tanah di mana ia dilahirkan dan di besarkan. Sungguh ia sangat bahagia rasanya bisa kembali kesini dengan maksud niat baik yotu memperbaili semua yang sempat hancur di masa yang lalu. Baik Lula maupun Leon kini sama-sama berharap bahwa masa depan mereka nanti akan baik-baik saja dan akan cerah. Semoga doa mereka ini akan terkabul dengan cepat dan dengan baik juga. "Tentu aja Lula sangat bahagia abang, kita akhirnya kembali lagi ke sini. Rasanya udah lama banget sejak kita pergi dari ini. Tapi akhirnya kita sekarang udah sampai disini juga. Rasanya benar-benar bahagia banget sih. So kita akan memulai hari kita untuk menebus kesalahan ini kapan bang? Lula udah ga sabar banget mau ketemu sama semuanya. Meskipun Lula jugabtaju dengan pasti kalo mereka pasti belum bisa memaafkan Lula dan abang sampai sekarang. Tapi itu juga hal yang sangat wajar." ujar Lula tersebut. "Iya sayang, itu wajar aja karena memang kita ga pernah datang ke mereka karena rasa takut kita dan rasa penyesalan kita yang masih tinggi. Tapi sekarang kita harus beneran tahu diri dan tahu kalo kita salah dan harus minta maaf agar ga ada lagi penyesalan yang ada diantara kita lagi kedepannya. Semoga aja nanti kita bisa berkumpul lagi bareng anak mereka ya Lula. Abang tahu kok dan Abang juga ngerasain sendiri kalo Abang itu kangen banget sama Lola dan yang lainnya. Sabar sebentar ya sayang. Abang janji akan bawa kamu ke mereka lagi nanti. Kita akan kembali bersama lagi sayang." ujar Leon kepada Lula dan Lula mengangguk dengan patuh. Galaksi dan yang lainnya malam ini memang udah janjian untuk pergi ke club malam. Marvel hari ini ulang tahun, maka dari itu sekarang ini mereka berada di sana untuk merayakan ulang tahun dari Marvel tersebut. Lagi pula juga Raja sudah mengijinkan mereka seperti ini karena memang Raja juga saat ini ikut ke mereka. Akhir-akhir ini Raja memang banyak mengikuti kegiatan mereka semua. Terutama kegiatan yang di dalamnya da Lola. Bukan tanpa alasan Raja melakukan hal itu, alasan yang mendasari kenapa ia mengikuti Lola terus menerus adalah karena ia was-was jika nanti tiba-tiba saja Leon dan Lula sudah sampai ke Indonesia dan mereka langsung ingin bertemu dengan Lola. Itu tidak akan baik kepada Lola karena hal itu nantinya akan membuat trauma Lola terbuka kembali dan Lola ketakutan. Mungkin yang mengetahui hal ini hanyalah Ratu dan Andra saja karena memang hanya mereka berdua saja yang mengetahui tentang hal tersebut. Selain mereka memang tidak ada orang lain yang mengetahui tentang itu. Setiap ada yang ulang tahun memang mereka sering sekali merayakannya di Club' Malam. Seperti yang mereka lakukan pada saat ini dimana mereka sedang berada di salah satu Club Malam di daerah Bandung. Mereka pun disana sebenarnya hanya mengobrol dan hanya beberapa saja yang minum. Obrolan mereka pun juga hanya obrolan biasa saja yang tidak ada artinya karena mereka memang hanya akan have fun disini sekaligus untuk merayakan ulang tahun dari Marvel yang malah sekarang sibuk sendiri. "Eh Marvel malah kemana sih tuh anak. Padahal kan sini aja lah ya. Udah bener-bener di sini kenapa malah dia pergi ya?" ujar Rora kepada mereka. "Bener tuh kata Rora, udah punya Marsha tapi tetap aja masih mau lihat yang lainnya. Dasar emang itu anak ya buaya banget." ujar Cinta juga. "Iya nih sayang banget ya Marsya nggak bisa ikut kita jadinya dia nggak bisa lihat deh kalau cowoknya genit sama cewek lain. Lagi pula juga kenapa sih Marsha pergi gitu aja kemarin ya pamit sih tapi kan kita nggak ngerasa dipamiti ya. Untung aja dia udah janji mau beliin kita oleh-oleh jadinya kita nggak terlalu ngomel dan sekarang. Kalau dia nggak bilang mau beliin oleh-oleh udah ngomel-ngomel banget deh kita. Oh ya btw ayo dong kita minum lagi sekarang. Mari keluarkan soda kalian guys." ujar Siska kepada mereka. Mereka semua pun sekarang ini sedang melakukan cheers dan setelahnya saat ini mereka masih berada di dalam klub malam tersebut sembari mengobrol bersama-sama. Namun saat mereka mengobrol Marvel yang tadinya sempat balik ke meja mereka tiba-tiba saja ya pergi lagi entah ke mana. Ternyata Marvel sama seperti tadi mengitari beberapa table yang ada di sini. Saat ia berada di salah satu table dan sedang mengobrol dengan orang tersebut tiba-tiba saja ia seperti melihat Lola, tapi tidak di meja ini. Lola yang ia lihat tadi sudah keluar dari Club Malam bersama seorang cowok. Ia pun heran karena saat melihat ke mejanya, ternyata Lola masih ada disana. Namun Marvel hanya diam saja karena ia pikir dirinya saat ini sedang dalam kondisi mabuk. Jadinya Marvel tidak mengatakan hal ini kepada mereka. Marvel hanya berpikir bahwa ini semua hanya ilusi semata karena ia sedang dalam kondisi mabuk. Akhirnya Marvel memutuskan untuk kembali ke mejanya yang tadi bersama dengan Lola dan teman-temannya yang lain. "Nah kan ini bocahnya balik lagi nih, lo udah mabuk jadi nggak usah keluyuran ke sana sini deh nanti lu buat masalah lagi. Kalau buat masalah ntar di marahin sama Kak Raja baru tahu rasa deh Lo." ujar Sony kepada Marvel. "Iya deh iya terserah lo pada, alah lagian lo pada juga pada mabuk. Nggak ada bedanya sama gue tahu, jadi mending lo pada diam dan have fun aja disini. Kita kan datang buat have fun, so nikmati aja." ujar Marvel. "Ya elah bilang aja Lo lagi galau kan sebenarnya karena Marsha malah pergi, tapi kan dia pergi buat studi komparatif. Yang nunjuk dari kampusnya langsung lagi. Harusnya Lo tuh bangga sama dia tahu." ujar Rein tersebut. Tampak sekarang ini Marvel tidak menjawab perkataan dari Rein sama sekali. Bagi Marvel itu sangat tidak penting untuk dijawab jadi ia hanya diam saja. Lagi pula semuanya juga seharusnya sudah tahu bahwa saat ini Marvel sedang merasa galau karena ditinggal oleh Marsha pergi meskipun itu hanya selama satu bulan saja. Namun tetap saja ia akan merindukan pacarnya itu. Mereka pun pulang ke rumah karena memang hari sudah sangat malam. Dan paginya mereka pun berangkat kembali ke kampus tercinta mereka. Lola dan Angkasa pun masuk ke kelasnya dan mereka pun mengikuti pembelajaran di kelasnya tersebut saat ini. Sementara itu teman-temannya yang di Fakultas lainnya pun juga melakukan hal yang sama. Saat ini Galaksi, Rora dan teman-temannya yang lain yang berada di Fakultas Ekonomi dan Bisnis pun sedang berkumpul di kantin dan makan bersama. Mereka pun makan sembari mengobrol sama seperti biasanya juga mereka. Kemudian tak lama setelah itu, Tania yang merupakan teman dari mereka itu pun memanggil Lola dengan sangat keras sekali. Mereka pun langsung menengok dan ternyata orang itu memang sangat mirip dengan Lola. Namun bagi mereka yang melihat cowok disampingnya itu dan yang mengetahui tentang masa lalu mereka, mereka pasti akan sadar jika itu bukan Lola. Ya, itu bukan Lola karena itu adalah Lula kembaran Lola yang sedang berjalan bersama dengan Leon, kakak mereka. Ya, Lula dan Leon kembali lagi ke kehidupan mereka. Mereka semua saat ini langsung terlihat pucat pasi. "Loh Lola disini, kalo Lola disini terus itu cowok siapa dong,? Kok aneh sih? Kenapa ada cowok lain yang ada di dekat Lola deh? Atau jangan-jangan itu bukan Lola? Jangan-jangan..." ujar Tania sembari melihat ke arah dua temannya yang sekarang ini sedang menatap ke arah yang ia tatap juga. Mereka semua bertanya-tanya kira-kira apakah benar yang mereka lihat saat ini salah Lula yang merupakan kembaran Lola dan Leon yang merupakan kakak dari mereka. Kabar tentang mereka dahulu benar-benar tidak mengenakkan bagi semua orang karena mereka berdua dulu terlalu jahat. Lola sendiri sekarang ini sudah menatap ke arah tempat yang mana disana ada Lula dan Leon. Ia hanya diam saja, lebih ke ia sekarang ini sedang menahan rasa takutnya. Jujur saja ia masih trauma dengan mereka semua. Rasanya saat ini, tubuhnya bagaikan ditusuk jarum yang sangat banyak. Ia benar-benar tidak menyangka bahwa sekarang ini mereka berdua kembali lagi ke Indonesia. Hal itu membuat luka lama kembali terbuka lagi dan ditambah dengan trauma yang dirasakan oleh Lola karena ia saat ini menjadi was-was takut kehilangan teman-temannya dan pastinya ia juga takut kehilangan Angkasa, seperti apa yang terjadi dulu saat ia kehilangan seorang Galaksi. "Angkasa, Angkasa mana sekarang? Angkasa mana ini, Lola mau sama Angkasa. Lola ga mau kalo sendirian. Nanti Angkasa di rebut sama Lula. Lula pasti kembali kesini karena Lula mau rebut Angkasa. Lola ga mau, Bang Raja kemana. Andra mereka kembali pasti mau hancurim Lola lagi. Mereka pasti bakalan buat Lola sakit lagi. Lola ga mau sendiri, siapa yang sekarang bakalan jadi teman Lola? Siapa yang sekarang bakalan terus sama Lola kalo mereka datang? Mereka pasti mau rebut kalian semua." ujar Lola tersebut saat ini. Lola benar-benar sangat trauma sekarang sampai akhirnya saat ini Lola menangis ketakutan, semua teman-temannya kini menatap ke arah dirinya. Beberapa dari mereka mulai mendekat ke arah Lola dan sekarang ini mereka semua pergi ke bawah. Mereka langsung mendekati Lola juga sekarang. Angkasa yang tadinya berada di dekat warung kantin karena sedang membeli makan itu kini sudah berlari menuju ke Lola. Awalnya tadi memang ia tidak tahu apa yang terjadi di sini tapi setelah itu ia jadi mengetahui semuanya. Ia tahu karena ia tadi sempat melihat ke arah yang dilihat oleh teman-temannya dan ternyata disana ada Lula yang saat itu sedang bersama dengan Leon. Ia benar-benar tak menyangka bahwa mereka berdua akan kembali datang. Padahal mereka semua tidak ada yang menginginkan mereka datang kesana karena mereka semua benar-benar merasa kesal sekali. Tak hanya angkasa saja tapi sekarang ini Raja pun juga ikut mendekat. Ternyata firasatnya benar bahwa sekarang ini Leon dan Lula akhirnya datang juga. Itu merupakan petaka bagi mereka karena mereka berdua sama sekali tidak di harapkan kedatangannya. Raja pikir setelah Raja tidak kan mereka untuk datang mereka berdua tidak akan datang tapi ternyata ia salah besar mereka berdua justru datang sangat cepat dari dugaan yang ia kira. Bahkan saat ini mereka berdua sudah berada di kampus mereka. Entah bagaimana mereka bisa masuk ke universitas gemilang tapi ya mereka sekarang ada di sini. Bahkan mereka makan di kantin fakultas ekonomi dan bisnis ini. Sungguh ini merupakan malapetaka bagi mereka karena Lola benar-benar belum lupa apa yang terjadi kepada dirinya saat itu. Ia tak akan pernah lupa begitu mudahnya saat dunianya dihancurkan berkeping-keping oleh mereka semua. Ah lebih tepatnya mereka berdua karena yang menjadi penyebab kehancuran Lola dulu adalah mereka berdua. Jadi wajar saja jika sampai saat ini ia merasa rumah dengan kejadian yang terjadi saat itu. "Lola tenang sayang, angkasa ada di sini selalu ada buat Lola. Lola nggak perlu khawatir angkasa nggak akan pergi dari Lola. Lola akan selalu bersama dengan angkasa. Nggak cuma angkasa aja tapi semua yang ada di sini sayang sama Lola dan mau bersama dengan Lola selamanya." ujar Angkasa yang kini sedang menenangkan Lola. Ia tampak gelisah sekali melihat Lola yang seperti ini. Ia hanya takut jika nantinya Lola akan kenapa -kenapa. “Sayang yang tenang ya sayang. Jangan mikirin yang aneh-aneh ya sayang. Pokoknya apa pun yang terjadi Abang akan selalu ada buat Lola. Kami semua sayang sama Lola.” ujar Raja yang kini juga sedang memeluk Lola dengan erat. “Abang, Lola takut banget sekarang bang. Lola ga mau lihat mereka Bang. Lola takut banget sekarang abang.” ujar Lola yang sekarang ini menangis dengan sangat menyayat hati.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD