Sisi menggenggam erat jemarinya cemas. Dengan perasaan was-was wanita itu berjalan bersisian dengan Elisa yang terlihat menebar senyuman manis. Diam-diam wanita itu melirik ke arah Elisa. Sahabatnya itu terlihat begitu antusias pergi ke rumah sakit. Sejak di rumah tadi Elisa tak henti- hentinya menanyakan tentang Digo. Wanita itu sepertinya begitu ingin mengenal sosok Digo. Saat hampir sampai di depan pintu ruang rawat Digo, Elisa tiba-tiba saja menghentikan langkahnya. Sontak saja Sisi ikutan menghentikan langkahnya. "Kenapa, Sayang?" tanya Elisa pada Saski. "Gelang Saski lepas, Tante Dokter." Saski menunjukkan gelang berwarna putih dengan hiasan permata-permata berwarna merah muda di sekelilingnya. "Astaga, biar Tante pasangin ya!" kata Elisa. "Untung Saski sadar kalo gelangnya le