Rahasia Kematian

3097 Words

Perempuan yang mencepol rambut seadanya itu melangkah pelan ke dalam lobbi rumah sakit. Tangannya mengelus-ngelus perutnya yang sudah mulai membesar. Ia menghela napas samar merasa kembali mual yang membuatnya bergidik samar. Ia mendekat ke arah resepsionis, melemparkan senyum sesaat. Kemudian mengatakan keinginannya untuk bertemu dengan dokter. Setelah mendaftar, sosok perempuan yang tidak lain adalah Karina itu dipersilahkan untuk duduk menunggu. Karena dokter yang ingin ditemuinya sedang mengurus pasien lain. Karina pun mendudukan diri pada kursi panjang bersama beberapa orang di sana. Ia mengedarkan pandangannya ke sekitar sembari kembali mengusap-ngusap perutnya lembut. Rasa mual dan tidak nyamannya selalu menyiksanya. Sampai ia tidak bisa makan teratur seperti dulu. Kini melihat m

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD