Mari Bernostalgia

2262 Words

Daisy melangkah pelan menaiki tangga rumah dengan ekspresi datar. Beberapa anggota keluarga besarnya yang kebetulan sedang berkumpul di ruang tamu hanya dianggap pajangan oleh gadis yang berumur 20-an itu. Sama sekali tidak menyapa, membuat mereka terang-terangan mencibir dan mengkritik sikap tidak sopannya. Daisy merapikan rambutnya sesaat, kemudian berbelok ke arah koridor kamar. Saat berada di depan salah satu pintu kamar, Daisy menghentikan langkahnya. Berdiri menghadap pintu seutuhnya dengan mengembuskan napas samar. Tangannya bergerak pelan, terulur maju mengetuk pintu di depannya. Beberapa saat kemudian pintu terbuka lebar membuat sosok jangkung yang masih mengenakan seragam sekolahnya itu tersentak kecil dengan mata membulat. Kaget melihat kemunculan Daisy di depannya. "Hai,

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD