Bab 14 “Hmmm, Ka … biarkan istrimu pulang duluan. Mama pesenkan trasnportasi online, ya. Mama minta kamu anter mama belanja dulu ke pasar sebentar,” ucapnya. Mas Alka melirik ke arahku yang tengah menunduk. Dia belum tahu apa yang sebenarnya terjadi di sini. Atau di ruang tengah tadi sudah dibahas juga perihal ini? Entahlah. “Dek, kamu pulang sendirian gak apa-apa?” Tanpa kusangka Mas Alka bertanya padaku. Aku mengangguk. Dengan pandangan nanar aku mencoba menelisik apa sebenarnya yang terjadi tadi di dalam. Namun, ekspresi wajah Mas Alka tetap datar. Hanya tidak secerah tadi. “Biar aku pergi sendiri saja, Ma. Mau mampir dulu ke rumah Safina,” ucapku. Mengingat rumah Safina masih bisa kujangkau dengan jalan kaki dari sini. “Oh, ya udah kalau gitu,” ucapnya ringan. “Aku pergi dulu, M