Bab 25 Ibu Mertua PoV Aku mengerjap ketika merasakan sentuhan seseorang di keningku. Entah berapa lama aku tertidur. Kepala ini terasa berat dan perut ini terasa nyeri luar biasa. “Bu, makan dulu. Ini saya buatkan bubur.” Ternyata Bi Romsih yang membangunkanku. “Bantu saya sandaran, Bi,” ucapku seraya memintanya menambahkan beberapa bantal untuk menopang tubuhku. “Iya, Bu.” Dia dengan sigap menuruti permintaan. “Panggilkan Alka, Bi,” ucapku memintanya. Namun, Bi Romsih hanya terdiam saja. “Bukannya Mas Alka sama Neng Dina tadi sudah berpamitan pada Ibu, ya?” ucapnya. Aku tertegun. Lupa kalau sudah meminta mereka pergi dari sini. Susahnya mengatur Alka si anak keras kepala itu. Ya, sudahlah. “Bibi nginep di sini, ‘kan?” Aku tidak menyahuti kalimatnya, tetapi kembali melontarkan per