Chapter 18

987 Words

Seperti orang habis mabuk dengan pakaian yang sudah tidak layak dipandang, lah. Hingga akhirnya aku gak pernah melihat dia keluar lagi beberapa bulan ini. Aku belum membalas karena melihat dalam layar jika dia masih sedang mengetik. Lalu, waktu itu, menjelang pagi, aku baru pulang sift malam, ‘kan mau tidur, tapi dari ruang tengah kedengaran orang yang nangis. Eh, ternyata mamanya Ratna. Mama aku kan sama mamanya Ratna masih deket gitu-gitulah. Mamanya Ratna itu suka curhat gitulah. Katanya Ratna sudah gak punya masa depan. Mereka malu kalau nanti pas ada yang mau nikahin Ratna, tahu kalau anaknya sudah gak perawan. Jadi, karena itu mereka membuat kabar kalau Ratna patah hati terus gak mau nikah sama sering mengurung diri? Hanya emoticon mengedik yang kuterima dari Saf

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD