10 Mata Tita terbelalak dan meremas perutnya, ia menggeleng berkali-kali, matanya telah penuh air mata. "Nggak Bi aku nggak mau hamil anak dia, aku jadi ingat betapa naif dan bodohnya aku ini, mengira dia tergila-gila padaku, percaya begitu saja bahkan memberikan perusahaan hadiah dari papa karena aku pikir kami akan hidup berdua selamanya, mataku baru terbuka saat ia melakukan perbuatan m***m di ruanganku tanpa malu dengan wanita yang meski cantik aku yakin usianya lebih tua dari laki-laki itu, saat aku mengamuk ia melindungi wanita itu dari amukanku, bahkan yang sangat mengenaskan dan membuat aku semakin yakin jika aku tak ada harganya saat ia menempelengku dengan keras, tak apa pipiku sakit tapi sakit di d**a ini masih terasa hingga sekarang bahkan mungkin selamanya waktu ia mengatak