Chapter 5

906 Words

5 Tita menatap tanah pekuburan yang masih memerah, air matanya tiada henti mengalir. Ia merasa belum bisa membahagiakan papanya tapi laki-laki yang sangat ia cintai telah pergi menyusul mamanya. Yang kini ia miliki hanyalah Aldi, tak ada siapapun lagi orang yang paling dekat dengannya. "Ayo Non kita pulang." Ajakan Ningsih membuat Tita tersadar dan menghapus air matanya yang masih berlelehan. Ia menoleh ke sana-ke mari tapi tak menemukan suaminya. "Mas Aldi ke mana, Mbak?" "Sudah sejak tadi pergi sama rombongan karyawan perusahaan, dah sampe rumah paling Non." Tita mendesah kecewa, ia ingin saat sedih seperti ini Aldi memeluk dan menghapus air matanya. "Ayo Non, kita ditunggu sama sopir, ini kita yang terakhir di sini." Sekali lagi Ningsih mengajak Tita, dengan gerakan pelan Tita be

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD