Chapter 14

969 Words

14 "Maafkan aku Ta, kita tidak seharusnya seperti ini." Ge, mengusap bibir Tita, ia merasa bersalah seolah memanfaatkan keadaan Tita yang sendiri dan kesepian. "Aku pernah berpacaran, tidak mau munafik, aku pernah berciuman tapi jika memanfaatkan kesepian dan kesendirianmu, lalu apa bedanya aku dengan laki-laki itu, jangan pernah kita mengulangi lagi, aku yang salah, tidurlah." Tita terlihat kecewa seolah Ge tak menginginkannya, ia memalingkan wajahnya, memejamkan mata dan air matanya mengalir. "Maafkan aku juga, pulanglah, gak papa aku sendiri, nanti juga ada perawat yang sesekali ke sini." "Tidak, aku tak akan pulang sampai Mbak Ningsih datang besok, kau marah padaku Ta? Aku tak mau memanfaatkan kesedihanmu, kita hanya berdua, segalanya bisa terjadi, aku tidak mau jadi b******k, jik

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD