Marlyn dan Eva telah sampai, keluar perlahan Eva dan marlyn perlahan dengan marlyn lebih dulu keluar dari kursi drivernya, ia menunggu Eva yang telah selesai dari sedikit merapikan rambutnya, perlahan mendekati marlyn dan bersama bergandengan tangan berjalan, rumah teman marlyn memang sedikit horor namun unik, mereka menaiki 6 anak tangga di pintu depan dan berhenti, marlyn menekan tombol bel. Ting..! terdengar suara bunyi bel di telinga mereka tidak terlalu besar dengan bunyi yang flat seperti sering handphone.
Ckrek.. ngeek.. pintu terbuka.
seorang lelaki muda, berkulit putih yang hanya memakai kaos dalam berwarna hitam membukakan pintu.
HM.. kau marlyn, ayo masuklah, kata lelaki muda itu dengan menggelengkan kepala meminta agar mereka segera masuk ke dalam. duduk mereka berdua di sofa putih yang elegan, Marilyn dan Eva duduk bersampingan, dan sedangkan lelaki muda itu duduk di sofa yang hanya memang khusus sendiri baginya.
Eva mempelajari wajah lelaki itu, Dan teringat kata marlyn, jika dia bernama Gilang, dan nama itu tidak asing di telinganya, tampak terlihat wajah Gilang yang lebih muda dari wajah Marilyn, meski umurnya sedikit lebih tua 2 tahun dari marlin, ia masih tampak muda seperti berumur 25 tahun.
kalian dari mana? apakah kalian tersesat di sini? he he he ! Canda Gilang terhadap mereka berdua yang sedari tadi wajah Marilyn tampak tegang, sedangkan eva sendiri hanya melihat suasana yang sedikit horor di ruangan itu.
dengan nada halus dan berwibawa Marlyn menjawab, Kami memang bertujuan ke sini, kami ingin menemuimu, senyum Marilyn menjawab terlihat Gilang hanya mengangguk kecil, ia segera menarik sebatang rokok yang berada di meja, lalu menghidupkannya dan mengepulkannya ke udara perlahan.
he he he ! ada urusan apa kau menemuiku marlyn? apakah kau ingin mengajaku untuk berkencan dengan seseorang wanita? canda Gilang kembali Eva hanya tersenyum-senyum saja, sebentar-sebentar melihat wajah Gilang dan marlin.
he he he tidak Gilang, aku hanya ingin mau ngobrol saja denganmu, apa kami sedikit mengganggu pekerjaanmu? jawab marlyn sesaat terlintas di benak Eva, sepertinya eva mengenal dengan sosok Gilang, tapi dia enggan untuk berkata, karena di waktu masa SMA dia pernah berpacaran dengan seseorang yang bernama Gilang, Tapi waktu itu wajah Gilang sangat berbeda, jika memang benar dia adalah mantan kekasih Eva ketika SMA dulu, namun perawakannya hampir mirip dan mungkin sekarang hanya lebih dewasa saja.
kau mengenal Eva sejak kapan Marilyn? kata Gilang yang sontak membuat mata Eva sedikit terbengong mendengarnya, dia mempelajari wajah Gilang, terlihat memang dia merasa yakin, jika memang itu adalah Gilang mantan kekasihnya dulu. Marlyn hanya menengok di samping Eva, pikir marlyn kenapa Gilang bisa mengenal Eva, apakah memang Gilang sudah tahu? karena yang Marilyn tahu, Gilang memiliki bakat indigo sejak lahir, jadi seakan ia tahu semua tentang nama seseorang dan yang akan terjadi di kemudian hari. Eva merasa sedikit tercium, gelagatnya sedikit aneh tapi namun ia enggan bicara.
kau mengenal gilang Eva? tanya Marilyn di samping eva yang Eva hanya tersenyum-senyum saja.
aku belum mengenal Gilang, dan baru kali ini sepertinya aku bertemu dengannya.. dan pasti itu adalah jawaban yang sedikit berbohong kepada Marilyn, agar Marilyn tidak tahu kalau Gilang adalah mantan pacarnya.
he he he kau kenapa bisa tahu tentang Eva, Gilang? tanya Marilyn kepada Gilang yang sedari tadi hanya menghisap rokok, dengan santainya ia mengepulkan asapnya lalu dia berkata. minumlah air dari gelas minuman itu, tentu kalian haus.
mereka berdua hanya mengangguk dan menjawab, iya.. kata-kata Gilang seakan-akan membuat mereka semua berisi tegang, seperti canggung untuk mengatakan sesuatu, atau jujur kepada Gilang yang memang pembawaannya seperti seorang yang sangat dihormati.
jujur Gilang,! "di sini aku datang kemari ingin bercerita tentang sesuatu, pacarku Eva sedang mengalami gangguan makhluk astral, yang tak lain mahluk itu berada di dalam rumahnya, aku sedikit bingung harus dengan apa agar aku bisa mengusir hantu yang meneror Eva di setiap malamnya, apakah kau bisa menolong kami Gilang? ucap marlyn seakan-akan memohon dengan Gilang yang memang harus Gilang yang menolongnya. Gilang perhatikan mereka sambil mematikan rokok mild yang sudah habis terhisap Di asbak, yang memang sudah tersedia di depannya.
apa benar Eva setiap malam kau diteror hantu? tanya Gilang yang memang ingin tahu kejelasan dari kejadian di setiap malamnya.
benar.. setiap malam aku diteror oleh hantu wanita, yang tidak tahu kenapa dia meneror ku, semenjak aku tinggal selama 6 bulan, belum ada tanda-tanda ada keganjilan, namun setelahnya aku di teror hampir setiap malam, dan itu terjadi setiap jam 12 malam, hantu wanita itu datang dengan cara yang tidak masuk akal bagiku, mulai dari aku bermimpi sampai diseret-seret aku di dalam mimpi, lalu dengan perwujudan yang nyata ketika aku tidur dan terbangun, seakan-akan hantu itu ingin mencekik leherku, dan itu sangat sering terjadi. terang Eva mengatakan kepada Gilang yang masih menyimaknya, cerita Eva bagi Gilang adalah cerita yang sangat seru untuk didengarkan, karena memang bisa dikatakan gilang adalah spesialis hantu, Gilang menarik rokok 1 Batang kembali lalu menghidupkannya lalu me ngepulkannya ke udara, Iya sedikit terdiam dan mengamati dalam imajinasinya, atau memang dalam penerawangan yang ia miliki, namun dia belum menjawab atau memberi jawaban dan dia bertanya kembali.
apakah rumahmu rumah tua Eva? kau baru pindah di rumah itu? ada apakah dengan rumahmu yang lama dulu? tanya Gilang kembali sambil yang menghisap rokok yang masih terdapat di tangan kanannya.
Iya rumah baruku adalah rumah tua, cukup horor jika orang sepertiku menempatinya, jawab Eva sambil mempelajari wajah Gilang yang sedari tadi bertanya, serasa dia mengingat sesuatu tentang kisahnya dulu terhadap Gilang, dan sama sekali dia tidak menyangka akan bertemu Gilang dengan keadaan yang seperti ini.
baiklah..! esok aku akan berkunjung di rumahmu malam hari, aku akan datang bersama Marilyn pergi ke rumahmu, kau tunggu saja di rumah. jawab gilang sangat santai mengatakan itu, lalu berlanjut ke topik yang berbeda yang tidak harus mereka membahas tentang teror hantu yang menyerang Eva, mereka membahas tentang sesuatu yang membuat tidak tegang akan suasana di sore itu.
decit ban Xenia hitam berbunyi, segera Eva bersiap untuk menuju masuk ke dalam rumahnya, namun Marilyn berkata. besok kau tunggu saja di rumah aku dan Gilang akan datang ke mari, besok kau bersiap-siaplah.
Iya marlyn tangan kiri marlin singgah di bahu eva mereka segera mendekatkan wajah, lalu marlyn mencium kening eva . cup.. lalu marlyn berkata, selamat malam Eva.
selamat malam marlin, jawab eva tersenyum manis, segera Eva membuka pintu dari sisi kiri dan keluar menutupnya kembali, Eva segera beranjak menuju pintu rumahnya, terdengar Xenia hitam kembali hidup, Xenia itu memutar dan membunyikan klakson, lalu segera meluncur ke arah di mana Iya pulang, sambil Eva melambaikan tangan di depan pintu.