39. Kejutan Tak Terduga

1989 Words

Hari ini aku akan pulang ke Jogja. Semua barang sudah kukemas, tetapi tidak semuanya akan kubawa. Pak Dipta menyuruhku untuk membawa barang yang sekiranya penting saja karena dia tidak ingin aku terlalu repot. Barang lain cukup ditinggal dan bisa diambil lagi lain kali. Dia bahkan nekat membayar biaya kosku lima bulan ke depan agar barang-barangku tetap aman dan tidak dibuang. Perihal Syarif, Pak Dipta tidak mengizinkanku bertemu. Dia bahkan menyarankan agar aku memblokir seluruh akses dengan Syarif. Dia ingin aku fokus pada kesehatan Ayah dan jangan memikirkan hal lain, terlebih itu berhubungan dengan seorang pengkhianat. Aku masih ingat mata Pak Dipta berkilat marah ketika aku menyebut nama Syarif. Agaknya dia belum bisa memberi maaf sepenuhnya. “Tunggu saya, ya, Rin. Maksimal satu

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD