35. Hampir Saja

2219 Words

Aku masih melongo tak percaya menatap seluruh foto-foto yang Pak Dipta bawa dan dia tunjukkan padaku. Dadaku naik turun, antara menahan emosi dan sedih bukan main. Saat ini Pak Dipta sudah membawaku pergi dari kos. Dia mengajakku ke restoran yang biasanya kami kunjungi ketika ingin membicarakan hal-hal yang serius. Dia bilang ingin menunjukkan sesuatu, yakni sesuatu yang dia anggap sangat penting. Mengenai pergi bersama, kami sudah tidak takut lagi kalau ada orang kantor yang melihat, toh semua orang sudah tahu. Tadi kami pergi setelah Saga hanya diam saja dan mendadak kabur seperti seorang pengecut. “Saya sengaja belum jujur tentang ini karena ingin memberitahumu secara langsung, Rin. Kalau lewat telepon sepertinya kurang bagus.” Pak Dipta benar. Info penting seperti ini memang baikn

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD