Aroma parfum mawar menguar begitu kuat di sebelahku. Terasa begitu nyaman sampai aku enggan untuk terusik dari tidurku. Aku juga menghidu aroma yang sama ketika berdiri bersebelahan dengan Aisha. Aku yakin, ia memakai aroma ini untuk merawat rambutnya. Bagaimana aku tahu? Tentu saja karena dulu Aisha suka dengan aroma mawar. Setiap kali aku berkunjung ke rumahnya, ia akan mengenakan wewangian itu. Rambutnya memang keriting, tapi itu tak membuatnya kurang menarik seperti kata para pembully-nya dulu. Justru Aisha adalah gadis pertama yang kukagumi lewat penampilannya yang sederhana dan alami itu. Dia pernah bilang tak ingin memotong pendek rambutnya. Namun juga tak ingin terlalu panjang menjuntai melebihi pinggangnya. Aku yakin di sebalik khimarnya, rambut itu pasti jauh lebih wangi. Ka