Syarief masih terus memerhatikan dua orang dewasa yang ada di hadapannya. Dalam hatinya, mungkin bayi itu bingung dengan apa yang tengah dipertengkarkan oleh dua manusia dewasa yang memiliki ikatan darah dengan dirinya itu. Namun demikian, ke dua orang dewasa itu, tetap tidak memedulikan kebingungan Syarief kecil. “Amanda, aku mohon, beri aku kesempatan untuk berbicara.” “Sudah tidak ada lagi yang perlu kita bicarakan. Semuanya sudah jelas. Kamu minta waktu selama satu bulan dan ini sudah tiga bulan, lalu apa lagi?” “Amanda, tidak mudah mengurus sebuah perceraian,” lirih Jonas hampir berbisik. Ia sadar, beberapa pengunjung yang datang sudah mulai memerhatikan mereka. “Amanda, aku mohon. Jangan sampai kita jadi pusat perhatian di sini.” “Kenapa? Kamu takut akan ada yang mem-viral-kan t