Sedih

1706 Words

Waktu sudah menunjukkan pukul sembilan pagi sementara Ami dan Jeremy siang ini akan terbang ke Bali. Mereka baru saja sampai di rumah orang tua Amanda, membawa buah tangan yang sangat banyak untuk Syafana dan Syarief. Niyan, Iman, Disa dan juga Fadli juga kebagian buah tangan dari orang tua Jonas. “Ya ampun, Mami ... kenapa bawa buah tangan sebanyak ini.” Amanda tidak habis pikir. Beberapa kantong besar dengan merek salah satu mall terbesar di kota Padang sudah berjejer di dinding rumah orang tuanya. “Tidak apa-apa, Sayang ... kebetulan semalam mami dan papi lagi jalan-jalan berdua saja, jadinya khilaf beli semua ini.” “Cieee ... mami dan papi pacaran lagi ya? Haduh, pasti senang banget melihat mami dan papi jalan bareng sambil cuci-cuci mata di mall. Mesra lagi, hehehe ....” Disa malah

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD