“Bang, stop, Bang!” Disa memberhentikan angkutan kota yang tengah ia tumpangi.
“Depan ya, Dek ....”
“Iya, Bang!”
Angkutan kota pun berhenti dan Disa turun dari sana. Gadis kelas satu SMA itu pun membayar ongkos sesaat setelah turun dari angkutan kota.
“Terima kasih, Dek.” Sang sopir tersenyum setelah menerima uang dari Disa.
“Sama-sama, Bang,” jawab Disa seraya mengukir senyum.
Setelah angkutan kota mulai berlalu meninggalkan Disa di sana, Disa pun berjalan masuk ke gerbang sebuah Universitas Negeri yang juga menjadi kampus impiannya kelak ketika ia sudah menamatkan SMA.
Disa setengah berlari seraya mencari nama seseorang di ponselnya. Lalu gadis itu pun menghubungi.
“Halo, Bang Erwin ada di mana? Disa sudah sampai di samping rektorat.”
“Pakai baju SMA ya?”
“Iya ....”
“Okay, aba
