“Ki, lu kenape?” Ibunda Rizky menghampiri putranya yang terduduk lemas di atas sofa. “Eh, ada mamah. Iki nggak kenapa-kenapa kok mah.” “Kagak kenape-kenape tapi nape muke lu asem begitu.” Rizky memperbaiki posisi duduknya seraya mencondongkan sedikit tubuhnya ke arah depan, “Mamah jadi mau undang Amanda untuk makan malam?” “Jadi lah ... Ini mamah dan Sarah udah masak. Tadi si Sarah udah samperin kamarnya Amanda itu, dan ia mau datang katanya.” “Owh ... ya sudah ... Iki mau ke kamar dulu, Ma. Iki capek, mau istirahat sebentar.” “Tapi bentar lagi maghrib, Ki?” “Iya, Mah. Iki tahu.” “Ya sudah, lu jangan sampai ketiduran, nanti mamah susah ngebanguninnya.” “Iya, Mah. Aman ....” Rizky pun berjalan lemah menuju kamarnya, merebahkan tubuhnya di atas sofa seraya merenungkan kembali rasa