Chapter 34

1270 Words

Pagi datang. "Eyang Lan, Amil akan ke lumah kakak Ami untuk belmain, boleh, yah?" suara cadel Amir terdengar, seperti biasa, Amir menyendok bubur ayam ke arah mangkuk Randra, "Kakek Lan makan bubul ayam, sehat dan umul panjang." Rayu bocah dua tahun itu. (Note : Amir digambarkan sebagai anak dua tahun yang lincah namun cadel karena usianya, penulis membuat beberapa plesetan kata atau huruf untuk percakapan Amir, huruf 'r' menjadi 'l' dan beberapa huruf lainnya, jika para pembaca merasa tidak enak, mohon kritik dan saran. Terima kasih. Ttd Jimmywall.) Randra tersenyum, dia mengangguk, "Boleh, tidur di rumah kakek Ibas untuk beberapa hari juga boleh," jawab Randra. "Yes!" senang Amir, dia mengepalkan tangan kecil berisinya merasa senang. "Pergi dengan kakak Adam?" tanya Randra. Amir he

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD