Chapter 36

1190 Words

"Adam datang sendiri saja?" Atika bertanya ke arah supir Basri. Sang supir menggeleng. "Tidak Nyonya. Tuan Adam datang bersama Tuan Amir," jawab sopir. "Lalu di mana Amir?" Atika celingak - celinguk melihat ke belakang Adam dan sopir, berharap melihat wujud mungil tengil dari Amir. "Bukankah Tuan Amir sudah masuk duluan?" sopir mengerutkan keningnya bingung, "Tuan Amir meminta di turunkan lebih dulu, tidak sabar untuk bermain dengan tuan muda Fahmi," lanjut sopir. "Ah, begitu. Ya sudah, pasti Amir sudah main bersama Fahmi-eh! Kamar Fahmi di lantai dua! Ya ampun! Amir baru dua tahun jangan sampai jatuh di tangga! Ibas!" pekik Atika super panik. Nibras membuang koran yang tadi dia pegang. Jangan sampai cicit dari tuan besar Basri jatuh dari tangga! Alamat mereka tamat! Alamat dibunuh Om

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD